PIKIRAN RAKYAT – 115 hari tragedi Kanjuruhan berlalu, sejumlah korban selamat masih belum pulih dari lukanya. Mereka berharap pemerintah untuk menanggung biaya medis, khususnya korban yang harus menjalani pengobatan lanjutan, seperti operasi, hingga biaya kontrol hingga tuntas.
Memang semua korban telah mendapat bantuan dari pemerintah baik korban meninggal maupun korban selamat. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, masih terdapat sejumlah korban yang membutuhkan pengobatan lanjutan dengan biaya cukup besar.
Salah satunya yang dialami Nila Intias, warga Keluharan Kasim, Kota Malang ini masih belum sembuh dari cedera pergeseran tulang bagian tangan. Kondisi tersebut membuat dokter yang menangani Nila supaya menjalani operasi, dengan biaya berobat harus ditanggung mandiri.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Yogyakarta, Pelaku Simpatisan ISIS
“Kemungkinan terakhir harus operasi, nah kurang lebih biaya operasi kan mahal, jadi harus benar-benar optimal ditanggung pemerintah sampai sembuh,” katanya ditemui di Malang.
Serupa dengan Nila, seorang korban lainnya, Ade Prasetyo yang mengalami patah tulang juga membutuhkan biaya untuk pengobatan lanjutan. Pasalnya, pembiayaan yang sebelumnya ditanggung pemerintah sudah dihentikan.
“Karena masa berlaku kontrolnya sudah habis, jadi harus bayar pakai umum,” ucapnya, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Dinas Kota Malang, Husnul Muarif menyatakan pihaknya masih menerima tagihan dari sejumlah rumah sakit yang menangani korban tragedi Kanjuruhan. Ia memastikan pihaknya akan memfasilitasi para korban sesuai instruksi Wali Kota Malang, Sutiaji.
Baca Juga: WNI Dituduh Lecehkan Wanita Lebanon Saat Umrah, Berikut Fakta Versi Keluarga