PIKIRAN RAKYAT – Dalam pembacaan pledoi alias nota pembelaan, terdakwa Putri Candrawathi mempertanyakan letak kesalahannya hingga dinilai menjadi dalang pembunuhan terhadap Brigadir J.
Seperti diketahui, dalam rangkaian peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Putri didakwa sebagai dalang bersama suaminya, Ferdy Sambo.
Dia merasa heran sekaligus tak terima diperlakukan sebagai otak dari penghilangan nyawa Yoshua Hutabarat. Padahal, menurutnya, dia hanya korban pelecehan seksual yang sedang mengadu pada suami.
“Kalau boleh saya bertanya, apakah salah jika saya bercerita secara jujur pada suami atas perbuatan keji yang merenggut dan merusak kehormatan dan harga diri saya dan keluarga?” ujar Putri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.
Baca Juga: Erik ten Hag Percaya Antony Bisa Semakin Baik Usai Performanya di Manchester United Jadi Sorotan
Ia lantas melanjutkan, dirinya merasakan ketidakadilan selama di persidangan, sebab langkah menelepon suaminya untuk menceritakan rasa sakit pasca dilecehkan justru berbalik menyerangnya.
Terdengar penuh sarkas, Putri bertanya apakah sebaiknya dia simpan sendiri kepiluan batin sebagai korban pelecehan itu sampai mati.
“Apakah karena saya bercerita sebagai seorang isteri pada suami kemudian saya dituduh menjadi dalang atas semua ini? Ataukah rasa sakit karena perbuatan keji ini harus saya simpan dan pendam sendiri hingga mati berkalang tanah, agar semua tampak seolah baik-baik saja dan tidak ada yang pernah terjadi?” kata Putri.
Seperti sebelum-sebelumnya, Putri bersikeras tangannya bersih. Ia mengaku tak ada niatan menjadi dalang pembunuhan dalam benaknya. Apalagi sampai mengetahui rencana rangkai peristiwa untuk melenyapkan ajudan suaminya, Brigadir J.