kievskiy.org

Mengenal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka, Kelebihan hingga Kekurangannya

Ilustrasi pemilu.
Ilustrasi pemilu. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan segar diselenggarakan di Indonesia. Sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka pun santer diperbincangkan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Setiap sistem pemilu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lantas bagaimana kelebihan dan kekurangan dari sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Pikiran-Rakyat.com:

Proporsional tertutup

- Kelebihan: Dapat memperkuat partai politik melalui kaderisasi, memberikan kesempatan lebih luas pada kader yang potensial, dan menekan potensi politik uang.

- Kekurangan: Mengurangi intensitas interaksi kader partai dengan pemilih, namun kurang sesuai untuk partai kecil atau partai baru yang belum banyak dikenal.

Baca Juga: Perkembangan Teknologi Perbankan, Memudahkan Konsumen hingga Peluang Kejahatan

Proporsional terbuka

- Kelebihan: Intensitas interaksi pemilih dan kader politik lebih banyak, pemilih dapat memilih langsung kader pilihannya, dan adanya peluang untuk partai baru untuk berkontestasi.

- Kekurangan: Lebih mengedepankan figur yang dapat melemahkan partai politik, kader kurang fokus sosialisasi soal visi partai, partai berpotensi mencalonkan kader yang hanya menjadi mesin pengumpul suara, dan meningkatkan persaingan antar-kader di internal partai.

Sebagai informasi, belakangan ini ramai perdebatan soal mengenai sistem pemilu yang akan diterapkan di Indonesia yaitu apakah menggunakan sistem proporsional tertutup atau terbuka. Diketahui, belum lama ini, PDI Perjuangan mengusulkan sistem pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

Alasannya, ongkos politik dinilai lebih murah dengan sistem tersebut. Selain itu, proporsional tertutup juga dinilai dapat mencegah liberalisasi, dan meminimalisir potensi politik uang. Berdasarkan keterangan dari Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto, sistem proporsional tertutup maupun terbuka pernah diterapkan di Indonesia mulai awal reformasi sampai sekarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat