kievskiy.org

Kisah Johnny Sembiring dan Beer Ali, Bobol Dana Pampasan Perang Jepang hingga Rampok Perusahaan Belanda

Johny Sembiring.
Johny Sembiring. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Johnny Sembiring dan Beer Ali. Keduanya punya nama besar dalam dunia hitam tempo dulu. Johnny, umpamanya, pernah menggasak dana terkait pampasan (ganti rugi penganiayaan) perang Jepang dengan melakukan penipuan di Bandung. Sementara Beer Ali melakukan perampokan besar di Jakarta.

Jepang yang sempat menjajah negeri ini harus mengganti rugi akibat pendudukannya. Ganti rugi yang diberikan tak cuma uang. Sebagian pampasan perangnya berupa pupuk yang masuk ke Tanjungpriok dan dibawa ke Jawa Barat.

Informasi tersebut didengar Johnny Sembiring dari kawannya yang sama-sama berkecimpung di dunia hitam, Eddy Yunus, saat mereka bertemu di Pasar Baru, Jakarta pada 1961. Dana distribusi pupuk itu rupanya telah digerogoti dan hal itu memunculkan ide melancarkan aksi penipuan pada diri Eddy.

Eddy yang dikenal sebagai pencopet sukses di Jakarta mengajak Johnny "menggarap" Padi Centra, bagian pengangkutan pupuk dari Jakarta ke Bandung. Surat-surat terkait tagihan pengangkutan fiktif kepada Padi Centra pun disiapkan. Johnny bertugas menemui orang berpengaruh di Padi Centra bernama Doddy di Jalan Pasundan, Bandung.

Baca Juga: Samanhudi Anwar Sebut Dendam pada Wali Kota Blitar Dibalas saat Pilkada, bukan Perampokan

Aksi Johnny berlangsung mulus. Awalnya, ia mendekati keluarga Doddy saat bertandang ke rumahnya dengan menawarkan tiket pembukaan Asian Games di Jakarta plus menginap di Hotel Indonesia. Tak cuma itu, pria kelahiran Simalungun 4 Februari 1933 tersebut membelikan anak Doddy senapan angin.

Orang berpengaruh itu pun luluh dan teperdaya aksi Johnny dan komplotannya. Tanpa banyak curiga, Doddy memuluskan pencairan tagihan-tagihan fiktif yang disodorkan kepadanya. Cek senilai Rp2.700.000 sukses diterima Johnny.

"Hari itu juga aku langsung ke Bank Indonesia, dikawal oleh kawan-kawan," kata Johnny dalam kisah nyata berjudul, Saya Jhonny Sembiring, yang dimuat bersambung selama 70 hari di Harian Prioritas pada 1980-an.

Pembobolan tersebut berlangsung berulang dan melibatkan sejumlah kelompok lain hingga akhirnya aksi tipu-tipu itu terbongkar. Johnny bahkan mampu menjebol dana distribusi pupuk hingga Rp32 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat