PIKIRAN RAKYAT - DPR menyoroti bagaimana anggaran Rp6 triliun yang digelontorkan untuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tampak sia-sia. Mereka melihat program yang dibuat lembaga tersebut justru tidak jelas.
Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto menyoroti kinerja BRIN yang dinilai tidak bekerja secara efektif. Alokasi Rp6 triliun pada 2022 dinilai tidak tepat sasaran, dan banyak anggaran yang terbuang secara percuma.
“Kita malah ingin anggaran BRIN itu naik, tetapi anggaran Rp6 triliun saja banyak program yang tidak jelas. Jika bisa, segera kita minta usut kenapa bisa banyak sekali anggaran yang tidak tepat sasaran,” katanya saat Rapat Dengan Pendapat Komisi VII DPR dengan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Senin, 30 Januari 2023.
Mulyanto kemudian mencontohkan sikap lembaga itu, ketika menyampaikan prakiraan cuaca pada 28 Desember 2022 lalu. Padahal, BRIN tidak memiliki kewenangan diseminasi atau penyebaran informasi ke publik terkait kebencanaan, termasuk prakiraan cuaca.
Baca Juga: Menpan RB: Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Habis Hanya untuk Studi Banding dan Rapat di Hotel
Apalagi, prakiraan cuaca akan terjadinya bencana tersebut disampaikan secara pribadi oleh peneliti BRIN lewat media sosial. Informasi itu tak disampaikan BRIN sebagai lembaga resmi yang menyebarkannya ke publik.
“Ngapain BRIN sampaikan informasi itu ke publik? Itu kan tugas BMKG. Sebaliknya, untuk kasus yang penting mereka ini lambat sekali jadi usul saya seperti yang tadi disampaikan teman-teman Komisi VII kalo gini terus kinerjanya lebih baik diganti saja dengan yang lebih ahli dibidangnya,” tutur Mulyanto.
DPR Minta Kepala BRIN Dicopot
Anggota Komisi VII DPR, Syaikhul Islam Ali mendukung penuh rekomendasi Komisinya terkait pencopotan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Penggantian itu dinilai akan menjadi pintu masuk dalam menyelematkan lembaga yang digadang-gadang sebagi pusat lahirnya berbagai inovasi dan pengembangan teknologi di tanah air tersebut.