kievskiy.org

Bulog: Mafia Manfaatkan Operasi Pasar, Buat Harga Beras Susah Turun

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Antara/Yusuf Nugroho

PIKIRAN RAKYAT - Mafia beras disebut sengaja memanfaatkan momentum program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau operasi pasar. Mereka membeli beras Bulog dengan harga murah, untuk dikemas dan dijual dengan harga premium.

“Sudah banyak yang kita turunkan, hanya pada akhirnya tidak menurunkan harga pokok, harga beras tetap mahal,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat Konferensi Pers Penyimpangan Distribusi Beras di Polda Banten, Banten, Jumat, 10 Februari 2023.

Dia menyampaikan, pihaknya telah melakukan tugas sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi dengan mengimpor 500.000 ton beras pada akhir Desember 2022, demi menstabilkan pasokan dan harga beras. Beras yang merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) itu pun telah didistribusikan melalui 12 titik provinsi yang sangat membutuhkan beras.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar di 30 Kecamatan

Mereka mendatangkan beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan dengan kualitas premium. Meski begitu, Bulog tetap menjual dengan harga kualitas medium, yakni Rp8.300.

Kondisi tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan oleh para mafia beras, seperti yang telah diamankan oleh Polda Banten. Akibatnya, stok beras masih langka dan harganya masih mahal.

“Memang naluri saya sebagai mantan polisi, saya bilang pasti ada pelanggaran itu kenapa pada saat itu saya sidak dadakan yang tidak direncanakan sehingga saya menemukan pelanggaran itu (di Pasar Induk Beras Cipinang). Seperti persis hari ini ditemukan oleh Polda Banten,” tutur Budi Waseso.

Berdasarkan temuan Polda Banten, mafia beras tersebut membeli beras Bulog seharga Rp8.300. Mereka kemudian mengemas kembali dengan karung beras kemasan premium berbagai merek, dan dijual dengan harga rata-rata Rp12.000.

Bahkan, ada indikasi beras-beras tersebut dijual ke Atambua NTT dan diselundupkan ke Timor Leste. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya tapi ada oknum yang memanfaatkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat