kievskiy.org

Ferdy Sambo Sempat Memintanya Jadi Kuasa Hukum, Luhut Pangaribuan: Tidak Cocok, Ada yang Gak Benar Sejak Awal

Luhut Pangaribuan buka-bukaan soal Ferdy Sambo.
Luhut Pangaribuan buka-bukaan soal Ferdy Sambo. //Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club /Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club

PIKIRAN RAKYAT – Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memasuki babak baru. Setelah lima terdakwa dijatuhi vonis oleh majelis hakim, empat di antaranya akan mengajukan banding.

Adapun empat terdakwa yang mengajukan banding antara lain Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal. Mereka mendapatkan vonis yang lebih berat dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).

Vonis yang dijatuhkan pada empat terdakwa tersebut kebanyakan disambut baik oleh masyarakat yang mendamba keadilan. Publik menilai hukuman mati yang dijatuhkan kepada Sambo sudah sangat adil, mengingat Mantan Kadiv Propam Polri ini sebagai master mind atau otak pembunuhan.

Keputusan majelis hakim itu disambut baik oleh sejumlah pakar, termasuk pakar hukum pidana Luhut Pangaribuan. Dia bahkan mengaku sudah mencium kejanggalan sejak pertama kali bertemu dengan Ferdy Sambo di tahanan khusus Mako Brimbob.

Baca Juga: Nikita Mirzani Blak-blakan Akui Tak Setuju Vonis Mati untuk Ferdy Sambo: Cuma Tuhan yang Berhak Cabut Nyawa

Luhut tak menampik pernah diminta Sambo menjadi kuasa hukumnya. Dia kemudian menanyakan sejumlah pertanyaan terkait kasus yang dihadapi, salah satunya soal keterlibatan Sambo dalam menembak.

“Ketika Sambo ditempatkan di tahanan khusus di Mako Brimob, saya diundang bertemu dia. Sambo meminta saya jadi kuasa hukumnya, mungkin beberapa hari setelah dia ditempatkan di tempat khusus,” ucap Luhut dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC).

“Tanya banyak hak, tapi pertama yang saya tanya 'kamu ikut menembak tidak?' dia bilang tidak dan yang menembak Eliezer. Sambo menyebut naluri Eliezer sebagai Brimob memang memastikan musuhnya harus mati,” katanya menambahkan.

Setelah mendengar bahwa Sambo menyalahkan Eliezer dan mau menanggung semua kasus yang terjadi, Luhut langsung enggan menjadi kuasa hukumnya. Dia merasa banyak kejanggalan di kasus pembunuhan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat