kievskiy.org

Kepala BNPB Ungkap Alasan Indonesia Tak Kirim Personel SAR ke Suriah, Hanya Kirim Bantuan Barang

Petugas SAR gabungan mengikuti perlepasan misi kemanusian ke Turki di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 11 Februari 2023.
Petugas SAR gabungan mengikuti perlepasan misi kemanusian ke Turki di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 11 Februari 2023. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT – Gempa yang mengguncang sebagian wilayah Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 lalu, telah memporakporandakan dua negara tersebut. Setelah dua minggu berlalu, banyak negara yang mengirim berbagai bantuan mulai dari barang dan personel untuk penyelamatan korban.

Pemerintah Indonesia telah memberangkatkan Tim SAR untuk ke Turki dan melakukan penyelamatan. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru tak mengirim personel untuk melakukan penyelamatan di Suriah.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia tidak mengirimkan personel SAR ke Suriah karena alasan keamanan. Dia mengungkapkan bahwa Suriah juga tidak bisa menjamin keselamatan dan keamanan pihak yang datang ke sana, sehingga risiko bagi personel dari Indonesia terlalu tinggi.

“Dari pemerintah Suriah sendiri tidak menjamin keamanan yang maksimal, maka diputuskan di sana tidak mengirim personel. Hanya mengirim perlengkapan saja, barang,” kata Suharyanto.

Baca Juga: Gempa Kembali Terjadi di Turki, Membuat Jumlah Total Korban Tewas Hampir 47.000 Orang

Meski tak mengirim bantuan personel penyelamat ke Suriah, pemerintah tetap mengirim bantuan yang sama untuk Turki dan Suriah. Adapun bantuan yang dirikim adalah selimut, tenda pengungsi, paket makanan siap saji, sleeping bag, genset, hygene kit, baju untuk para korban, matras, hingga kain kafan.

“Itu bobotnya sekitar 140 ton lebih. Jadi dibagi dua, 78 ton itu ke Turki dan sisanya ke Suriah,” ucapnya menambahkan.

Kepala BNPB ini mengungkapkan jika pemerntah telah mengirimkan personel SAR hingga tenaga kesehatan ke Turki. Tim yang dikirim terdiri dari tim medium SAR berjumlah 50 orang, dengan tiga ekor anjing pelacak.

Suharyanto mengungkapkan pemerintah memang memprioritaskan Turki lantaran korban meninggal dunia di negara tersebut mencapai lebih dari 40.000 orang. Sementara korban di Suriah tercatat mencapai 6.000 orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat