PIKIRAN RAKYAT – Kekayaan eks pejabat Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dinilai tak sesuai dengan profilnya. Oleh karena itu, ayah dari pelaku penganiayaan Mario Dandy Satriyo ini akan diperiksa oelh Komisi Pemeberantasan Korupsi. Rafael diundang KPK pada Rabu, 1 Maret 2023 untuk memberi klarifikasi soal hartanya.
Klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Rafael Alun Trisambodo ini akaan dipimpin langsung oleh Direktur LHKPN KPK Isnaini. Hal itu dimaksudkan agar peroses klarifikasi berjalan dengan serius.
“Rabu diundang klarifikasi. Belum ada konfirmasi sih soal datang atau enggaknya. Biar lebih serius ini,” ucap Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.
Sebagai pejabat eselon III di Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan, Rafael Alun Trisambodo memiliki kekayaan mencapai Rp56 miliar. Hal itu berdasarkan data LHKPN per Desember 2021 lalu.
Baca Juga: Dugaan Pencucian Uang Rafael Alun Trisambodo, PPATK: Itu Kasus Lama yang Sudah Kami Proses
Aset berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya mencapai lebih dari Rp51 miliar. Namun dia hanya mencatatkan memiliki dua kendaraan saja.
Mobil mewah Rubicon yang ditunggangi Mario Dandy Satriyo dan Harley Davidson yang kerap diunggah di media sosial justri tak terdaftar dalam LHKPN tersebut. Dalam sebuah klarifikasi, Rafael menyebut kendaraan yang digunakan anaknya bukanlah miliknya.
KPK menilai rekening Rafael ‘Jumbo’ lantaran jabatannya yang tergolong kecil di Ditjen Pajak. Namun pihak KPK tak memungkiri banyak pejabat negara memiliki rekening jumbo lantaran warisan dari keluarganya.
“Jumbo sih bukannya dilarang, kalau lihat di ‘announcement’ banyak yang jumbo, yang jadi masalah kan profilnya enggak ‘match’. Jadi jangan jumbo, ini kementerian, kalau profilnya ‘match’ enggak apa-apa. Misalnya bapaknya sultan, warisannya gede gitu, ada juga pejabat yang begitu,” ucap Pahala.