PIKIRAN RAKYAT - Mario Dandy Satriyo (MDS) mengirim pengacara untuk menyampaikan permintaan maaf secara lisan kepada David dan keluarga di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 27 Februari 2023. Akan tetapi, usaha tersebut belum membuahkan hasil lantaran pihak RS belum memberi izin.
"Kami belum sempat bertemu, mungkin kondisinya belum saatnya kita untuk datang karena rumah sakit mungkin belum izinkan," ujar Dolfie Rompas, kuasa hukum MDS, dikutip dari Antara.
Dia kemudian menjelaskan permintaan maaf secara langsung yang baru disampaikan setelah tujuh hari kasus penganiayaan itu terjadi. Dia mengatakan permintaan maaf ini baru disampaikan lantaran MDS harus melalui serangkaian pemeriksaan sehingga kesempatannya terlaksana pada hari ini.
Setelah sekira 15 menit berada di Rumah Sakit Mayapada, kuasa hukum MDS kemudian pergi meninggalkan lokasi. Dolfie sempat menyampaikan bahwa pihaknya merasa prihatin atas kejadian penganiayaan tersebut dan mendoakan David lekas pulih.
Baca Juga: Kasus Mario Dandy Disebut Bikin Rakyat Ogah Bayar Pajak, DPR: Tak Semua Oknum Bisa Disangkakan
"Kami mewakili Mario ingin menyampaikan permohonan maaf secara lisan kepada David sekaligus keluarganya," ujar Dolfie Rompas.
Cristalino David Ozora atau yang akrab disapa David (17) harus menjalani perawatan usai menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Senin, 20 Februari 2023 malam di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
David adalah anak dari pengurus pusat GP Ansor Jonathan Latumahina. Sementara Mario merupakan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.
Ayah David, Jonathan Latumahina mengungkap kondisi terbaru putranya setelah selama sepekan dirawat di rumah sakit. Kondisi David mulai menunjukkan kemajuan yang positif kendati belum sadarkan diri. David masih perlu bantuan alat cuff tracheostomy untuk membantunya bernapas.
Baca Juga: Klarifikasi Harta Rafael Alun Trisambodo Digelar Rabu, KPK: Jumbo Nggak Apa Kalau Bapaknya Sultan