kievskiy.org

Marak Lulusan Kedokteran Jadi Influencer, Kemenkes Sebut Jumlah Dokter di Indonesia Makin Minim

Ilustrasi dokter.
Ilustrasi dokter. /Pixabay/Gerald Oswald Pixabay/Gerald Oswald

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena lulusan ilmu kedokteran yang memilih menggeluti dunia influencer telah banyak ditemui di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun memaklumi pilihan karier mereka meski sebenarnya jumlah tenaga medis makin berkurang di Tanah Air.

Kemenkes menyatakan terjunnya lulusan kedokteran ke dunia influencer adalah bagian dari hak asasi manusia. Lembaga itu menyadari bahwa perubahan karier seseorang dari yang sebelumnya lulusan kedokteran adalah hak yang tak bisa dipaksakan.

"Pilihan pekerjaan itu (adalah) hak asasi manusia," ujar Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataan pada Rabu, 1 Maret 2023 lalu.

"Pilihan seorang (calon) dokter yang sudah menyelesaikan pendidikannya kemudian memilih profesi lain ya kita tidak bisa memaksakan," ujarnya lagi.

Baca Juga: Jerome Polin Kembali Jadi Gunjingan, Kontennya Bersama Dua Calon Dokter Dinilai Nirempati

Hanya saja, Siti membeberkan kesulitan Indonesia yang sedang krisis tenaga medis saat perbandingan jumlah dokter dengan penduduk Indonesia telah mencapai 0,06 per seribu.

"(Profesi influencer) itu adalah pilihan, tapi harus kita akui jumlah dokter itu memang kurang," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Siti tetap mengapresiasi lulusan kedokteran yang memilih menjadi influencer. Artinya, dia akan memberikan informasi dunia kesehatan yang lebih berbobot ke hadapan publik sesuai dengan kompetensinya.
 
"Justru (lulusan kedokteran jadi influencer) memiliki modal yang lebih baik karena dia memiliki pengetahuan dan kompetensi perihal kedokteran. Jadi, dia harusnya bisa lebih mengedukasi," ujar dia menuturkan pandangan.

Baca Juga: Influencer Masih Banyak yang Promosikan Kosmetik Ilegal, 200.000 Tautan Telah Dibasmi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat