/photo/2023/03/04/1156937340.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Koramil 01 Koja mengungkap, korban jiwa dalam kebakaran depo Pertamina Plumpang pada Jumat, 3 Maret 2023 bertambah menjadi 19 orang, dan tiga orang lagi masih dalam proses pencarian. Data tersebut didapat dari Posko Tanggap Darurat Koramil di Rawasari Selatan, Koja, Jakarta Utara yang menyatakan sebanyak 14 orang dewasa meninggal dan lima di antaranya anak-anak.
Menurut Danramil 01 Koja Mayor Infantri Ikhwan, tiga orang yang masih dalam pencarian merupakan anak berusia belasan tahun akibat terpisah dari orangtuanya saat menyelamatkan diri saat kebakaran itu terjadi.
Ikhwan mengatakan, saat itu anak-anak tersebut sedang mengaji di TPA yang lokasinya berdekatan dengan meledaknya Depo Pertamina Plumpang pada 20.00 WIB.
“Diketahui anak mereka saat itu tengah mengaji di TPA yang lokasinya berdekatan dengan meledaknya Depo Pertamina Plumpang,” ucap Ikhwan.
Baca Juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kapolri: Sedang Terjadi Pengisian
Dilansir Antara, hingga saat ini Koramil bersama dengan Polri dan pemerintah setempat, terus mencari keberadaan tiga korban yang masih belum ditemukan. Namun, terkait dengan bantuan berupa makanan, minuman, dan juga kesehatan, pihak TNI Angkatan Laut dan Perusahaan Pertamina membantu dalam hal tersebut.
Dilihat dari pantauan di lokasi, pada Minggu pagi sekira pukul 9.45 WIB sejumlah petugas turut mengangkut dan juga mengumpulkan bantuan yang datang. Baik berupa mi cepat saji, air mineral, hingga makanan ringan.
Selain itu, para petugas juga memasak di tenda dapur untuk korban terdampak kebakaran yang berada di RPTRA Rasela dan PMI Jakarta Utara. Kemudian, dari pihak relawan Pertamina juga menggelar kegiatan pendampingan sosial (trauma healing) bagi para pengungsi khususnya anak-anak yang berada di posko Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu kemarin.
Menurut Perwira Pertamina Peduli Prihatiningsih, kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma dan sedih bagi anak-anak. Ia juga berharap kegiatan tersebut dapat membantu para pengungsi khususnya anak-anak dari sisi psikologis.