kievskiy.org

Sri Mulyani Heran Ganti Pagar Puskesmas Masuk Anggaran Stunting

Ilustrasi - UPT Puskesmas Melati Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tampak sepi dan pagar tertutup rapat, Jumat 8 Mei 2020.*
Ilustrasi - UPT Puskesmas Melati Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tampak sepi dan pagar tertutup rapat, Jumat 8 Mei 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku heran, pergantian pagar Puskesmas bisa masuk ke dalam anggaran penanganan stunting. Padahal, anggaran itu diperuntukan bagi pencegahan stunting bagi bayi dan ibu hamil di Indonesia.

"Saya mengatakan, stunting itu penting banget, anda tahu berapa sub kegiatan stunting di pemerintah daerah? 283 sub kegiatan, Rp77 triliun. Paling tinggi nomor 2 adalah koordinasi, anggarannya Rp240 miliar," tuturnya dalam acara Launching Modul Sinkronisasi Krisna Renja–Sakti, Selasa, 14 Maret 2023.

"Item yang betul-betul untuk bayi yang stunting, yaitu memberikan makanan dari khas daerah, hanya Rp34 triliun. Bayangkan, yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu yang hamil untuk bisa mencegah stunting, itu hanya porsi yang sangat kecil," ujarnya.

"Karena ada 283 kegiatan, termasuk yang tadi disampaikan pak Menteri Bappenas, ganti pagar di Puskesmas masuk ke dalam kategori stunting," kata Sri Mulyani menambahkan.

Baca Juga: Elsimil Jadi Syarat Wajib sebelum Menikah, BKKBN Tegaskan Tujuannya untuk Mitigasi Risiko Stunting

Meski terdengar lucu, dia menuturkan penggunaan anggaran stunting tersebut justru menggambarkan kondisi birokrasi Tanah Air saat ini. Hal itu pun menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah.

"Dalam hal ini, kita mungkin ketawa, tapi ini juga menggambarkan betapa PR kita banyak sekali. Seperti yang saya sampaikan, yang paling berat adalah memsimplifikasi birokrasi kita sendiri," ujar Sri Mulyani.

"Bagaimana birokrasi tidak self serving, yaitu hanya untuk sekadar tadi, naik pangkat. Namun, betul-betul bekerja menyelesaikan masalah yang ada di dalam perekonomian dan bangsa kita," ucapnya menambahkan.

Strategi Turunkan Angka Stunting

Stunting alias tumbuh pendek yang disebabkan gizi buruk masih menjadi pekerjaan rumah besar di sektor kesehatan di Indonesia. Meski data menunjukkan bahwa angkanya terus menurun dari tahun ke tahun, tetapi jumlah anak balita yang menderita stunting di Indonesia masih tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat