kievskiy.org

Akademisi Ingatkan Pemimpin Daerah Tidak Boleh Baper Saat Dikritik

Akademisi ingatkan pemimpin daerah tidak boleh baper saat dikritik.
Akademisi ingatkan pemimpin daerah tidak boleh baper saat dikritik. /Freepik/cookie_studio

PIKIRAN RAKYAT – Akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Phil Sukri mengingatkan pemimpin daerah untuk senantiasa bersikap bijaksana dalam kehidupan sehari-hari terlebih saat menghadapi kritikan yang dilontarkan pihak lain.

“Ketika dikritik, pemimpin daerah juga tidak boleh baper (bawa perasaan) dan selalu menunjukkan sikap bijaksana,” kata Phil Sukri dalam keterangannya.

Dijelaskannya, seorang pemimpin harus membangun kemampuan menerima kritik lantaran dalam kehidupan dan tugas pemangku kepentingan publik, kritik adalah bagian yang sangat integral dan tidak terpisahkan.

Kendati demikian, Phil Sukri mengakui jika seorang pemimpin juga bisa merasa tersinggung ketika dikritik, akan tetapi hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk merespons secara berlebihan. Menurutnya, seorang pemimpin harus pandai mengelola perasaan sehingga tetap dapat menunjukkan sikap bijaksana meskipun sedang tersinggung atau marah.

Baca Juga: Guru SMK Sebut 'Maneh' ke Ridwan Kamil, Pegiat Sastra Sunda: Harus Hormat kepada Pemimpin

Hal itu disampaikan Phil Sukri ketika menyoroti kegaduhan pemecatan yang dialami guru honorer di SMK Telkom Sekar Kemuning, Cirebon, Jawa Barat, Muhammad Sabil Fadhilah, usai mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di kolom komentar media sosial.

Menurutnya, Ridwan Kamil harus mampu menjelaskan dengan gamblang ihwal kegaduhan tersebut. Pasalnya, jika kegaduhan tersebut dibiarkan akan memberikan dampak negatif di masa depan.

“Jika Ridwan Kamil tidak segera menjelaskan, itu memberikan dampak yang kurang baik baginya, khususnya di Jawa Barat,” ujar Phil Sukri.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Tidak Anti Kritik, Saya Terbuka, Seorang Pemimpin Tidak Boleh Anti Kritik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat