kievskiy.org

Peringati Hari Puisi Sedunia, Berikut 3 Karya Aan Mansyur yang Penuh Makna

Ilustrasi tulisan puisi.
Ilustrasi tulisan puisi. /Pixabay/hudsoncrafted

PIKIRAN RAKYAT – Hari Puisi Sedunia diperingati setiap 21 Maret. Selain merupakan bentuk apresiasi internasional kepada para penyair, momen ini juga dimaksudkan sebagai pelestarian keragaman bahasa puitis.

Di Indonesia, Aan Mansyur menjadi salah satu penyair muda yang produktif melahirkan karya puisi dan populer di kalangan pecinta sastra.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mulai dikenal luas sejak beberapa karyanya dari antologi puisi Tidak Ada New York Hari Ini dibawakan oleh karakter Rangga dalam Film Ada Apa Dengan Cinta 2.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya Aan Mansyur sekaligus merayakan Hari Puisi Sedunia, berikut Pikiran-Rakyat.com sajikan beberapa puisi Aan yang dikutip dari antologi Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau.

Baca Juga: Kata Sandiaga Uno Ihwal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Rumah Masa Kecil

Di belakang rumah itu pernah ada sumur.
Air sumur itu berubah jadi haus. Haus itu
Telah meminum habis dirinya.

Di rumah ruang makan rumah itu pernah ada meja.
Meja itu berubah jadi lahap. lahap itu makan
Cuma demi menyambut lapar berikutnya.

Di ruang tengah rumah itu pernah ada ibu.
Ibu itu berubah jadi kesunyian. kesunyian
Itu adalah lilin kecil yang abadi nyalanya.

Di beranda rumah itu pernah ada masa depan.
Masa depan itu datang dan pergi. datang dan pergi…

Percakapan

Ibuku selalu sedang
Berada di masa depan dan merasa
Bersalah. Kepada setiap pohon
Yang dia temui,

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat