kievskiy.org

Jelang Lebaran 2023, Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Mudik Lewat Jalur Udara

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Pixabay/RPN

PIKIRAN RAKYAT – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan erupsi gunung berapi akan menjadi tantangan penyelenggaraan angkutan mudik dengan moda pesawat terbang. Lembaga yang berbisnis dengan nama AirNav ini menyebut sejumlah bandara berpotensi terkena imbas erupsi.

Direktur Operasi AirNav, Mokhammad Khatim berkata bahwa saat ini ada empat gunung berapi yang mengalami erupsi, yaitu Gunung Ibu dan Dukono di Halmahera, serta Gunung Merapi dan Semeru di Jawa.

Bandara yang berpotensi terdampak erupsi antara lain Bandara Abdulrachman Saleh (Malang), Bandara Adi Soemarmo (Solo), Bandara Adisutjipto (Yogyakarta), dan Bandara YIA (Kulonprogo).

Sebagai langkah mitigasi erupsi gunung berapi, AirNav melakukan koordinasi dengan sejumlah lembaga terkait seperti BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Baca Juga: 4 Aturan Subsidi Motor Listrik, Tak Sembarang Kendaraan, Tak Semua Orang Bisa Beli

Kedua lembaga itu merilis update kondisi cuaca dan geologis tiap enam jam sekali, dengan begitu AirNav dapat membuat rute pengalihan untuk menghindari abu vulkanik.

Selain dari sisi angkutan mudik, antisipasi situasi darurat juga sudah disiapkan oleh pihak bandara.

Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (AP I), Faik Fahmi menyatakan pihaknya mempersiapkan prosedur handling penumpang ke bandara lain jika ada kondisi di luar rencana.

Tak hanya itu, demi memaksimalkan pelayanan selama arus mudik lebaran 2023 kali ini, tiga bandara di bawah naungan AP I dipastikan bakal beroperasi 24 jam. Ketiga bandara tersebut adalah I Gusti Ngurah Rai (Bali), Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Sam Ratulangi (Manado).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat