kievskiy.org

Mahfud MD Sebut Anak Buah Sri Mulyani Tutupi Data Transaksi Rp349 Triliun: Yang Ditutup Akses dari Bawah

Menko Polhukam Mahfud MD sebut Kemenkeu sudah sembunyikan data transaksi Rp349 triliun dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Menko Polhukam Mahfud MD sebut Kemenkeu sudah sembunyikan data transaksi Rp349 triliun dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani /Instagram/@mohmahfudmd

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menduga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tak mendapatkan detail mengenai transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun. Ia menduga bahwa salah satu anak buah dari Menkeu menyembunyikan hal tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Mahfud MD saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III dan Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, di Kompleks Parlemen DPR RI pada Rabu, 29 Maret 2023.

Dalam keterangannya, Mahfud MD menyatakan Sri Mulyani kemungkinan mendapatkan data yang salah soal transaksi dari Kemenkeu.

"Dari keterangan ibu Sri Mulyani tadi saya ingin jelaskan fakta bahwa ada kekeliruan pemahaman dan penjelasan karena ditutupnya akses yang sebenarnya dari bawah sehingga apa yang beliau jelaskan tadi adalah data yang diterima tanggal 14 ketika bertemu dengan Pak Ivan," ujar Mahfud MD dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Kamis, 30 Maret 2023.

Baca Juga: Alasan Mahfud MD Curigai Anak Buah Sri Mulyani Tutupi Dugaan Pencucian Uang Rp189 T

Mahfud kemudian menjelaskan dalam sebuah pertemuan bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PPTATK, Sri Mulyani mengaku tidak tahu soal adanya transaksi uang Rp189 triliun.

"Ketika ditanya oleh Ibu Sri Mulyani ini apa, kok ada uang Rp189 triliun. Itu pejabat tingginya yang eselon 1 (bicara), oh tidak ada ibu, tidak pernah ada. Pak Ivan bilang ada, baru dia 'oh iya nanti dicari katanya itu'," ujar Mahfud kembali.

Hal ini kemudian dijelaskan sebagai dugaan pencucian uang yang dilakukan di Direktorat Bea Cukai dengan 15 entitas. Kendati demikian, laporannya diubah menjadi pajak, sehingga ketika diteliti ada banyak ditemukan harta yang harus dibayar pajaknya.

"Padahal ini cukai laporannya apa itu emas. Impor emas datang yang mahal-mahal itu tapi dalam surat cukainya itu dibilang emas mentah. Diperiksa PPATK diselidiki di mana kamu, kan emas sudah jadi kok bilang emas mentah. Ini emas metah dicetak di Surabya," tutur Mahfud.

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat