PIKIRAN RAKYAT – Operasi Tangkap Tangan (OTT) dugaan korupsi Bupati Kapulauan Meranti Muhammad Adil dikaitkan dengan pemberhentian Endar Prantoro, eks Direktur Penyelidikan KPK. Lembaga antirasuah dinilai melaksanakan penangkapan setelah menunggu Endar dicopot terlebih dulu.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menepis kabar tersebut. Dia mengatakan OTT berlangsung sebab alat bukti telah terpenuhi penyidik, bukan karena pencopotan Endar dari jabatannya di KPK.
"Tidak benar, seolah-olah dengan yang bersangkutan sudah selesai di KPK kemudian kita tangkap tangan, oh tidak, ini murni karena kecukupan alat bukti dan keyakinan dari tim ketika memutuskan untuk melakukan angkap tangan itu, baru dilakukan kemarin, jadi tidak ada hubungannya dengan berakhirnya tugas Pak Endar di KPK," katanya, dalam konferensi persnya, Jumat, 8 April 2023.
Alexander menegaskan tak ada masalah personal antara KPK dengan Brigjen Endar, sehingga hasil kerjanya tidak diapresiasi atau diberi kredit.
Baca Juga: Ribuan KIP Ditemukan di Lapak Rongsokan, Dikirim Orang Tidak Dikenal ke Pengepul Sampah Kertas
Dia menambahkan, kontribusi Brigjen Endar Priantoro sangat diakui KPK dalam pengungkapan kasus, khususnya Bupati Meranti. Pasalnya, penyelidikan kasus tersebut telah dimulai sejak Endar masih menjabat.
"Kemudian terkait OTT pertama (di tahun 2023), saya yakin kegiatan tangkap tangan yang kami lakukan ini prosesnya sudah lama. Sprin lidiknya sendiri tidak tahu tapi saya yakin proses lidiknya sudah lebih dari satu bulan atau berapa bulan, berarti apa? Proses lidiknya itu sudah sejak dari zamannya Pak Endar tentu saja, tentu ini menjadi kontribusi yang bersangkutan di dalam proses tangkap tangan ini," kata Alexander.
"Kita tidak menafikan peran serta Pak Endar dalam kegiatan, sehingga hasilnya bisa kita lakukan tangkap tangan pada kegiatan ini," ujarnya lagi.
OTT Bupati Meranti Hasilkan Barang Bukti Miliaran Rupiah
Baca Juga: Berstatus ASN, Guru Agama di Aceh Cabuli 16 Siswa Selama 2 Tahun