kievskiy.org

Junjung Tinggi Nilai Adat Istiadat, Destinasi Wisata Baduy Ganti Sebutan Jadi Saba Budaya Baduy

JARO Saija menjelaskan tentang agenda Seba Baduy saat ditemui di kediamanya di kawasan hak ulayat masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Sabtu, 6 Mei 2020.*
JARO Saija menjelaskan tentang agenda Seba Baduy saat ditemui di kediamanya di kawasan hak ulayat masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Sabtu, 6 Mei 2020.* /Mansyur/ANTARA Mansyur/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama jajarannya di Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak membantah adanya kabar bahwa Wisata Baduy akan ditutup. 

Melalui laman Instagram Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak juga menegaskan, hasil musyawarah besar adat Baduy bahwa lembaga adat tidak pernah mengeluarkan mandat kepada siapapun dan perwakilan yang cap jempol. 

Ia mengaku tidak tahu menahu terkait isi surat kepada Presiden Joko Widodo yang meminta Baduy untuk dicoret dari Destinasi Wisata. 

Baca Juga: MOTOGP 2020: Binder Jadikan Mimpi Anak Afrika Kenyataan Berdiri di Podium 'Ini Bukan yang Terakhir'

Melalui kunjungan Kadispar Lebak Imam Rismahayadin dan beberapa tokoh budayawan dan aktivis, bertemu dengan perwakilan masyarakat Suku Baduy Jaro Saija.

Dalam pertemuan dan musyawarah besar pada 11 Juli 2020 lalu, bersama lembaga adat Baduy, ada beberapa poin yang disampaikan.

Antara lain, istilah wisata baduy dan destinasi wisata Baduy agar diganti dengan 'Saba Budaya Baduy'.

Baca Juga: Ulama dan Santri Jangan Alergi Politik, Cece: Agar Ada Keberpihakan, Raih Kekuasaan Demi Kebijakan

Sebagaimana diberitakan Portallebak.com sebelumnya dalam artikel "Saba Budaya Baduy, Istilah Baru Untuk Pengganti Sebutan Wisata Baduy", disepakati pula, pengunjung Saba Budaya Baduy tidak dilarang (ditutup).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat