PIKIRAN RAKYAT - Pekerjaan konstruksi dari satu-satunya stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang melintasi jalur kereta yang sudah ada, Stasiun Padalarang, sedang berlangsung.
Pekerjaan konstruksi Stasiun Padalarang baru-baru ini mencatatkan kemajuan signifikan. Konsorsium yang dipimpin oleh China Railway International Co., Ltd. terus mempercepat pekerjaan konstruksi tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan. Saat ini, peron kereta cepat, kanopi, dan jembatan layang untuk akses penumpang stasiun itu akan segera rampung, sementara pembangunan struktur bangunan utama berjalan lancar.
Seperti dilaporkan bahwa jalur KCJB yang dimulai dari Stasiun Halim di Jakarta dan berakhir di Stasiun Tegalluar di Bandung, awalnya melewati Stasiun Karawang dan Stasiun Walini. Dalam proses pembangunannya, demi memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat setempat, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menambah Stasiun Padalarang dan mencadangkan Stasiun Walini yang berperan penting dalam meningkatkan kondisi transportasi di wilayah Bandung Barat.
Sebagai satu-satunya stasiun KCJB yang melintasi jalur kereta yang sudah ada dan stasiun terakhir yang memulai konstruksi di seluruh jalur KCJB, pembangunan stasiun tersebut menghadapi sejumlah tantangan seperti pekerjaan konstruksi yang terlambat dimulai, jadwal yang ketat, kesulitan konstruksi yang tinggi, risiko tinggi, dan anggaran yang ketat.
Baca Juga: Hati-hati Marak Penipuan Online Berkedok Tawaran Kerja, Simak 3 Cara Menghindarinya
Karena sejumlah faktor seperti keterlambatan perencanaan dan persetujuan tim konstruksi Indonesia pada tahap awal, area konstruksi yang sempit, dan kesulitan yang tinggi dalam konstruksi struktur bangunan utama, kemajuan konstruksi utama itu berjalan lambat, sehingga sangat mempengaruhi kemajuan keseluruhan proyek. Dengan kemajuan pesat proyek tersebut, Stasiun Padalarang menghadapi risiko pembengkakan waktu dan biaya konstruksi yang signifikan.
Merespons permintaan pihak Indonesia, dan dengan dukungan penuh serta promosi dari pemerintah China dan Indonesia, dibentuklah gugus tugas sementara yang terdiri dari kontraktor konsorsium China untuk mengemban tugas melanjutkan pembangunan Stasiun Padalarang. Menghadapi berbagai tantangan, tim China melakukan segala upaya untuk mengatasi kesulitan tekanan keselamatan yang tinggi dan berbagai gangguan pekerjaan selama pembangunan jalur kereta yang ada, dan para pekerja konstruksi bekerja siang malam untuk sepenuhnya menjamin kemajuan konstruksi di lokasi. Guna meminimalkan gangguan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendukung penuh proyek tersebut, dengan mengirimkan tim untuk membantu pengawasan dan koordinasi keselamatan, serta memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam periode waktu konstruksi.
Baca Juga: Survei SMRC: Anies Baswedan Paling Buncit, Suaranya 'Dicaplok' Prabowo Subianto