PIKIRAN RAKYAT – Beredar isu yang menyebut ada warga Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang didatangi polisi diduga dari Mabes Polri untuk mendukung ASEAN Summit 2023. Bentuk dukungan itu salah satunya adalah dengan tidak melakukan demonstrasi.
Isu tersebut terungkap dari unggahan akun Twitter @KawanBaikKomodo pada hari ini, Selasa 9 Mei 2023. Disebutkan bahwa rumah dan sawah warga tersebut menjadi korban dari jalan proyek strategis nasional.
"Warga di Flores yg sawah dan rumahnya digusur utk jalan proyek strategis nasional tanpa ganti rugi didatangi polisi dr “Mabes Polri” dan “Utusan Pusat”; diminta buat pernyataan dukung #ASEANSummit dan tidak melakukan aksi demo," kata Twitter @KawanBaikKomodo.
18 warga Flores tanda tangan dukung ASEAN Summit
Baca Juga: Maksimalkan Teknologi Terbaru, Kapolri Pastikan Pengamanan Asean Summit Maksimal
Unggahan tersebut menyertakan foto diduga surat pernyataan serta sejumlah nama yang tanda tangan untuk mendukung KTT ASEAN Summit. Acara itu dijadwalkan digelar di Labuan Bajo, NTT pada 9-11 Mei 2023.
“Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah Forum Ratakorsa (Rakyat Jelaka Korban Gusuran) dengan ini menyatakan sbb:
“1. Mendukung penuh kesuksesan KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo
“2. Kami menyerahkan sepenuhnya ke hadapan Bapak Mabes Polri RI untuk menyampaikan persoalan ganti rugi lahan dan rumah kami dampak pembangunan jalan Labuan Bajo Golo Mori,” demikian sebagian isi surat tersebut.