PIKIRAN RAKYAT - Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengalami galat atau gangguan sejak Senin lalu dinyatakan sebagai serangan dari pihak tidak bertanggung jawab menurut Menteri BUMN Erick Thohir. Aplikasi hingga layanan transfer bank mengalami gangguan bahkan sampai 24 jam.
Terkait hal ini, baru-baru ini satu akun Twitter bernama Fusion Intelligence Center (@darktracer_int) mengungkapkan bahwa hacker ransomware Lockit-lah yang sudah meretas layanan BSI.
Melalui cuitannya, akun tersebut mengatakan gang hacker ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas eror yang terjadi di semua layanan BSI.
"(Gang Hacker Ransomware LockBit) menyatakan bahwa itu adalah akibat dari serangan mereka. Mereka menyatakan telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal. Mereka selanjutnya mengancam akan merilis semua data di dark web jika negosiasi gagal," kata akun @darktracer_int sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 13 Mei 2023.
![Sebuah akun Twitter mengungkapan ada komplotan hacker yang meretas sistem BSI.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2023/05/13/2118024093.png)
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengaku terus mengupayakan pemulihan layanan BSI. Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu.
Beberapa layanan tersebut yakni layanan di cabang, BSI Mobile, maupun ATM BSI di seluruh Indonesia.
“Kami akan terus memberikan informasi terkini, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," katanya pula.
Baca Juga: Layanan BSI Sempat Bermasalah, Ribuan Calon Haji Terancam Gagal Berangkat