kievskiy.org

Pengamat : Bursa Cawapres Bergerak Dinamis, Ada yang Memiliki Basis Massa, Ada Pula yang Tidak

Ilustrasi. Kontestan Pemilu 2024 seharusnya tak hanya jago membangun infrastruktur, tetapi juga SDM berkualitas.
Ilustrasi. Kontestan Pemilu 2024 seharusnya tak hanya jago membangun infrastruktur, tetapi juga SDM berkualitas. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Setelah Ganjar Pranowo secara resmi dideklarasikan sebagai capres PDI Perjuangan, kini diprediksi kandidat yang akan maju di pilpres 2024 kemungkinan besar akan ada 3 pasangan.

 

Akibatnya bursa cawapres pun ikut bergerak dinamis. Ada tiga tokoh besar yang menonjol sebagai kandidat cawapres.

Mereka adalah Erick Thohir, Sandiaga Salahudin Uno dan Ridwan Kamil. Meski nama Muhaimin Iskandar tak pernah masuk jajaran 5 besar survei cawapres, namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tetap ngotot agar namanya masuk sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Bahkan yang terbaru, jika Muhaimin tak menjadi Cawapres Prabowo, ia akan mengajukan diri sebagai Cawapres Anies Baswedan. Muhaimin yang bermanuver itu dinilai wajar oleh Dekan Fisip Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Phil Sukri, M.Si. Karena berpotensi pilpres 2 putaran maka parpol akan berhitung untuk mendapatkan suara dari pemilih yang tidak masuk di putaran ke 2.

Memang jika dibandingkan Airlangga Hartarto, Cak Imin dinilai Sukri akan jauh lebih mudah untuk mendulang suara dari pemilih yang calonnya tidak masuk putaran ke 2. Sebab besarnya suara Golkar di pemilu disebabkan kerja dari mesin politik Golkar.

Bukan berdasarkan basis pendukung Airlangga. Apa lagi elektabilitas Airlangga tak pernah masuk dalam 5 besar survei cawapres.

"Memang Cak Imin tak pernah masuk dalam 5 besar survei cawapres. Namun ia bisa mengklaim memiliki basis masa NU. Ini merupakan potensi untuk dapat meraup suara dari pasangan yang tak lolos ke putaran 2. NU khususnya di Jawa Timur merupakan salah satu lumbung suara yang signifikan di pilpres mendatang. Basis masa NU berpotensi menambah perolehan suara capres," kata Sukri.

Lanjut Sukri, wajar jika Cak Imin jika tidak menjadi cawapres Prabowo ia akan berpaling menjadi cawapresnya Anies. Sebab saat ini Anies tidak memiliki basis yang kuat baik di NU maupun di Jawa Timur. Sehingga bergabungnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies, berpotensi meningkatkan perolehan suara capres yang tidak memiliki akar kuat di NU dan Jawa Timur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat