PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkenal sebagai sosok yang sering mengemban sejumlah jabatan sekaligus dalam satu periode di era pemerintahan Presiden Jokowi. Ia pun kerap mendapat julukan sebagai Menteri Koordinator Segala Urusan atau disingkat Menkosaurus atau juga dijuluki Lord Luhut.
Pria berusia 75 tahun itu pertama kali berada dalam lingkup pemerintah Jokowi sejak 2015. Ketika itu, Luhut ditugasi menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Sebelum berada di lingkaran pemerintahan Jokowi, Luhut merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Jenderal TNI (HOR) yang diraih pada 2000.
Sebelum jadi menteri dan orang kepercayaan Jokowi, Luhut pernah berada di lingkup pemerintahan RI sebagai Dubes RI untuk Singapura pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie tahun 1999. Kemudian, Presiden Gus Dur pernah menunjuknya menjadi Menteri Perdagangan dan Industri pada 2000.
Sejak saat itu, Luhut tak lagi mengisi jabatan di pemerintahan dan memilih merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtera Group pada 2004.
Baca Juga: Kenapa Jokowi Selalu Pilih Luhut? 'Menteri Superior' yang Dinilai Tak Pernah Gagal
Pada 31 Desember 2014, Luhut kembali menjabat di lingkup pemerintahan dengan jabatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Indonesia yang pertama oleh Jokowi. Sejak saat itu, ia rutin melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Sejak saat itu pula, harta kekayaan Luhut bisa diekspos publik dan terpantau mengalami kenaikan setiap tahun sejak jadi anak buah Jokowi. Lantas berapa perbandingan kenaikan harta kekayaan Luhut dari tahun ke tahun sejak 2015? Berikut hasil penelusuran harta kekayaan Luhut Binsar Pandjaitan dilansri Pikiran-Rakyat.com dari LHKPN KPK.
Luhut tercatat pertama kali melaporkan kekayaan pada 10 Mei 2001, saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri di masa pemerintahan Gus Dur. Saat itu, total harta kekayaan Luhut mencapai Rp.17.615.370.000.