kievskiy.org

Kasus Gigitan Anjing di Timor Tengah Selatan NTT Meningkat, 13 Orang Alami Gejala Serupa Rabies

Petugas memberikan suntikan vaksin anti-rabies pada anjing peliharaan warga di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Petugas memberikan suntikan vaksin anti-rabies pada anjing peliharaan warga di Nusa Tenggara Timur (NTT). /Antara/Fransiska Mariana Nuka.

PIKIRAN RAKYAT - Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang melaporkan kasus gigitan anjing yang berpeluang sebabkan penularan rabies terjadi di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menurut Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu H, laporan itu berdasarkan data yang masuk per 1 Juni 2023. Ia menilai pergerakan kasus gigitan anjing di Timor Tengah Selatan (TTS) itu begitu cepat.

"Saat kunjungan saya ke TTS, kecamatan tertular baru tujuh kecamatan, saat ini ada 11 kecamatan," ujar Yulius sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 2 Juni 2023.

Dia mengatakan bahwa sudah ada 107 orang yang menjadi korban gigitan anjing di TTS. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 13 orang di antaranya mengalami gejala serupa rabies.

Baca Juga: Selain Bali, Lionel Messi Cs akan Diajak Sandiaga Uno ke Labuan Bajo NTT

Menurut Yulius, sebanyak 22 orang telah mendapatkan vaksinasi anti rabies dosis pertama. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit rabies.

Selain korban, pemeriksaan juga dilakukan terhadap anjing-anjing yang menggigit korban untuk mengetahui apakah hewan tersebut terinfeksi virus rabies atau tidak.

Dengan adanya peningkatan kasus gigitan anjing di sejumlah wilayah TTS, Yulius mengungkapkan bahwa perlu adanya pembatasan terhadap pergerakan anjing di wilayah tersebut.

Selain itu, upaya pengandangan dan eliminasi secara selektif juga sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menurunkan risiko penularan dari virus rabies.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat