PIKIRAN RAKYAT – Berikut dakwaan yang dituduhkan Luhut Pandjaitan terhadap Haris Azhar dan Fatia berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia tersebut.
Haris Azhar adalah Direktur Lokataru, sedangkan Fatia Maulidiyanti adalah Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Keduanya diduga mencemarkan nama baik Luhut dalam video yang dibuatnya berdasarkan riset.
Adapun video tersebut berjudul “Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1!”. Akibat unggahan itu, Luhut Pandjaitan membuat laporan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.
Pasal yang dipakai Luhut dalam dugaan pencemaran nama baik
Baca Juga: Luhut Pandjatan Mengaku Dekat dengan Haris Azhar: Dia Beberapa Kali ke Rumah Saya
Luhut dituduh bermain di tambang yang ada di Papua, demikian salah satu pembahasan dalam video yang diunggah Haris dan Fatia tersebut. Haris Azhar didakwa melanggar Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 UU ITE juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
Adapun Fatia didakwa melanggar Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE, Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 310 KUHP tentang penghinaan.
Luhut mengaku jengkel dituduh punya bisnis di Papua
Luhut Binsar mengaku jengkel karena Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menyebut dirinya memiliki bisnis di Papua. Hal itu disampaikannya dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis, 8 Juni 2023.
Baca Juga: Jadi Saksi, Luhut Pandjaitan Heran dengan Tuduhan Haris: Saya Terus Terang Sedih
Sebagai saksi, pria 75 tahun itu mengaku sangat mengenal Haris sehingga tuduhan yang dialamatkan padanya diakuinya sangat menyakiti hatinya.