PIKIRAN RAKYAT - Saat di bawah kekuasaan Belanda, Indonesia dikenal sebagai Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) atau Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost-Indie).
Hindia Belanda dibentuk sebagai hasil dari nasionalisasi koloni-koloni Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC), yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800.
Hindia Belanda menjadi salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah Kerajaan Belanda. Hal ini dikarenakan, Hindia Belanda sangat unggul dalam perdagangan rempah-rempahnya dan hasil bumi.
Asal Usul Hindia Belanda
Pada 1595, Belanda melakukan ekspedisi pelayaran pertama ke Hindia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah. Kemudian setelah mereka menghasilkan keuntungan 400 persen dari penjualan rempah-rempah, ekspedisi Belanda lainnya menyusul.
Hal tersebut membuat pemerintah Belanda ikut turun tangan. Mereka lantas menggabungkan perusahaan-perusahaan pencari rempah-rempah di Nusantara menjadi Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda).
Kemudian Hindia Belanda melekat menjadi nama Indonesia pada zaman itu. Penggunaan nama Hindia Belanda cukup lama, yakni sejak Belanda tiba hingga masa VOC dari abad ke-17. Bahkan, ketika VOC bubar pada akhir abad ke-18, nama Hindia Belanda masih dipertahankan.
Asal usul nama Hindia berasal dari kata 'Hindia' yang dalam bahasa Latin yang berarti 'India' atau 'Indies' yang pada saat itu merujuk pada wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
Nama Indonesia pertama kali muncul tahun 1850 dalam jurnal tahunan Singapura, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA).
Jurnal tersebut ditulis James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl. Saat itu, nama Hindia, nama wilayah kita saat itu, sering tertukar dengan nama tempat lain. George Samuel Windsor Earl mengusulkan dua nama yakni Indunesia dan Malayunesia.