kievskiy.org

Ungkap Hasil Uji Klinis Obat Covid Kombinasi Unair, BIN, dan TNI AD, BPOM: Menimbulkan Efek Samping

Kepala BPOM RI Penny Lukito: BPOM akhirnya ungkap hasil uji klinis obat Covid-19 kombinasi Unair, BIN dan TNI AD, dan hasilnya tidak lolos uji dan menimbulkan efek.
Kepala BPOM RI Penny Lukito: BPOM akhirnya ungkap hasil uji klinis obat Covid-19 kombinasi Unair, BIN dan TNI AD, dan hasilnya tidak lolos uji dan menimbulkan efek. //ANTARA /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, Universitas Airlangga (Unair), Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI Angkatan Darat (TNI AD) telah mengembangkan obat untuk Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengabarkan hasil uji klinis obat kombinasi baru untuk Covid-19 tersebut.

Hasil uji klinis obat kombinasi untuk Covid-19 yang dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD telah dinyatakan tidak lolos uji klinis.

Baca Juga: 6 Fakta Zaki Pohan Kekasih Adhisty Zara, Tempuh Pendidikan di Yogyakarta hingga Terpaut Usia 3 Tahun

Keterangan ini disampaikan langsung oleh Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan pers yang digelar secara daring pada Rabu, 19 Agustus 2020.

"Hasil pengujian yang dilakukan didapatkan, obat kombinasi Unair, BIN, dan TNI AD termasuk dalam kategori obat keras. Sehingga obat tersebut akan berisiko menimbulkan efek samping," kata Penny Kusumastuti Lukito.

Meskipun demikian, kata dia, pihaknya belum dapat merincikan risiko efek samping apa yang ditimbulkan dari obat kombinasi tersebut. Hal itu karena masih terus melakukan pengamatan dan prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

BPOM akhirnya ungkap hasil uji klinis obat Covid-19 kombinasi Unair, BIN dan TNI AD, dan hasilnya tidak lolos uji dan menimbulkan efek.
BPOM akhirnya ungkap hasil uji klinis obat Covid-19 kombinasi Unair, BIN dan TNI AD, dan hasilnya tidak lolos uji dan menimbulkan efek.

Baca Juga: Lupa Matikan Kamera, Tindakan Anggota Dewan Brasil Justru Terungkap saat Meeting Berlangsung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat