kievskiy.org

KBRI Tripoli Buka Komunikasi dengan WNI yang Diduga Korban Kekerasan Majikan di Libya

Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. /Pixabay/Tonic-Pic

PIKIRAN RAKYAT - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli, Libya menerima pengaduan mengenai seorang warga negara Indonesia asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berinisial SM yang diduga mengalami kekerasan fisik dari pihak majikan.

Dalam pengaduan dalam video tersebut, SM mengaku awalnya dijanjikan bekerja di Turki. Namun pada kenyataannya, ia dipekerjakan di Libya.

KBRI Tripoli segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pelacakan terhadap lokasi dan nomor kontak SM. Pada Kamis, 15 Juni 2023, KBRI telah berhasil berkomunikasi langsung dengan SM.

Dalam komunikasi tersebut, SM bertempat tinggal di Benghazi, sekitar 1.000 km dari Tripoli.

Baca Juga: Jumatan di Masjidil Haram, Jemaah Haji Jabar Diimbau Datang Lebih Awal dan Gunakan Alat Pelindung Diri

"Yang bersangkutan sudah dipindahkan dari rumah majikan dan saat ini telah aman berada di kantor agensi," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Kamis malam.

KBRI Tripoli telah mengajukan izin kepada Kemlu Libya untuk melakukan kunjungan ke Benghazi.

Pertemuan dengan SM di Benghazi dijadwalkan dilakukan pada 18 Juni 2023 untuk memastikan terpenuhinya hak-haknya dalam hukum Libya.

KBRI juga telah menghubungi pihak keluarga dan BP3MI NTB untuk menyampaikan langkah penanganan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat