kievskiy.org

Haji 2023, Pemprov Jabar Sebut Bukan Soal Baik dan Buruk

Jemaah haji Indonesia dari kalangan lansia dan difabel telah kembali ke hotel setelah menjalani program safari wukuf.
Jemaah haji Indonesia dari kalangan lansia dan difabel telah kembali ke hotel setelah menjalani program safari wukuf. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

 

PIKIRAN RAKYAT - Rangkaian puncak haji 2023 atau 1444 Hijriyah telah tuntas. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyoroti sejumlah catatan agar dievaluasi agar tidak terulang pada pelaksanaan haji 2024 mendatang. 

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jabar, Barnas Adjidin menuturkan, secara garis besar pelaksanaan haji sudah berjalan namun untuk penilaian tidak bisa digeneralisasi baik atau buruk. Hal itu tak terlepas dari dinamika yang terjadi.

"Tidak bisa kita sebut pelaksanaan haji tahun ini dengan baik atau buruk. Disebut baik masih ada kurang, disebut buruk juga tidak karena pemerintah sudah berupaya. Haji tahun sudah berjalan alhamdulillah hanya taun depan perlu evaluasi," ucapnya Senin 3 Juli 2023.

Adapun catatan Pemprov Jabar yaitu terkait pengetatan istitoah kesehatan atau kelayakan kesehatan jemaah haji, terutama haji lansia. 

Baca Juga: Dewi Perssik Sudah Saling Memaafkan dengan Pak RT: Sebenarnya Enggak Ada Masalah

"Yang pertama soal jemaah haji lansia harus dibatasi. Kalau sekiranya memberatkan di sini harus dievaluasi dulu dan itu harus ada penyiapan tenaga (petugas) yang cukup," ujarnya. 

Menurut dia, ke depan perlu adanya peran pendamping jemaah haji lansia. 

"Harus ada rasio antara tenaga kesehatan jangan sampai rasio jauh dengan jumlah lansia yang banyak tapi tenaga dokter sedikit," katanya. 

Selain itu, pihaknya meminta ke depan KBIHU maupun mandiri diedukasi mengenai manasik haji yang mumpuni. Jangan sampai mereka buta dengan rangkaian ibadah haji mereka. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat