kievskiy.org

Menko PMK Pastikan Pelayanan Pendidikan di Al Zaytun Tetap Berjalan

Masjid Rahmatan Lil Alamin yang berada di Pondok Pesantren Al Zaytun di Gantar, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/7/2023).
Masjid Rahmatan Lil Alamin yang berada di Pondok Pesantren Al Zaytun di Gantar, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/7/2023). /ANTARA/Dedhez Anggara

PIKIRAN RAKYAT – Penanganan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret nama pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih terus berlangsung. Panji Gumilang sebagai terlapor dalam kasus tersebut pun telah diperiksa oleh kepolisian pada Senin, 3 Juli 2023.

Setelah itu, tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menaikkan penanganan kasus tersebut ke tahap penyidikan.

"Diduga ponpes itu ada dugaan melakukan penistaan agama. Saat ini, Bareskrim sedang melaksanakan penyidikan. Kita tunggu saja hasilnya, ya," kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 6 Juli 2023.

Di tengah penanganan kasus tersebut, nasib para santri dan pelajar di Ponpes Al Zaytun pun menjadi sebuah pertanyaan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan bahwa kegiatan atau pelayanan pendidikan di ponpes tersebut tetap berlanjut.

Baca Juga: Citra Kirana Bongkar Sifat Rezky Aditya yang Buatnya Bertahan

"Kan, pimpinannya sudah dipanggil Bareskrim, kita tunggu saja hasilnya. Kalau tugas saya nanti memastikan pelayanan pendidikan di situ tidak akan berhenti dan berlanjut," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy pun membahas rekomendasi dari tim investigasi soal penutupan Al Zaytun. Menurutnya, pemerintah akan menimbang untung dan rugi dari rekomendasi yang diusulkan, tetapi ia tetap menghargai sejumlah usulan yang masuk.

Muhadjir Effendy menilai, kasus Al Zaytun merupakan kasus yang bersifat personal, yakni hanya melibatkan pimpinannya saja. Oleh karenanya, hal-hal di luar itu harus tetap berjalan, terlebih hal yang menyangkut masa depan para santri dan pelajar.

Baca Juga: Diduga Calo Siap Masukkan Siswa ke SMAN 1 Kota Bogor, Buatkan KK Palsu Dekat Sekolah

"Kita harus dengar dari wali santri bagaimana pendapatnya. Ini, kan, nyangkut hampir 5.000 santri ga boleh diabaikan. Tidak boleh hanya karena masalah yang menyangkut orang perorangan kemudian berimbas pada institusi," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat