PIKIRAN RAKYAT - Mantan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof. Henry Subiakto merespons video yang beredar mengenai Presiden Joko Widodo yang menjenguk budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).
“Walaupun Jokowi sering dikritik, dilecehkan, dihina, dianggap tidak bisa bahasa Inggris, bahkan disebut Firaun, tapi saat Cak Nun sakit, dia dijenguk oleh presiden yang selama ini jadi sasaran nyinyirnya itu," ujarnya di Twitter @henrysubiakto yang dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 10 Juli 2023.
Henry menyebut Jokowi rendah hati karena mau menjenguk dan mendoakan Cak Nun yang acap kali mengkritik dirinya.
"Balasan Jokowi sebagai kepala negara bertindak andhap asor (rendah hati), rela datang mendoakan dan memanusiakan pembencinya. Ini adalah contoh pendekatan kultural yang belum tentu semua presiden atau pejabat tinggi bisa atau bersedia melakukannya," ujarnya.
Baca Juga: Profil Cak Nun, Budayawan Penghasil Puluhan Buku, Dilarikan ke RS akibat Pendarahan Otak
Menurutnya, kehadiran Jokowi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta merupakan suatu hal yang baik dan layak diteladani oleh pemimpin bangsa.
Cuitan ini mendapat respons beragam dari warganet.
"Biasa aja, begitulah harusnya seorang pemimpin," kata akun @Shatterhand***.
"Cak Nun itu tokoh yang disegani, punya andil besar era reformasi, seperti Gus Dur punya daya pikat sosial dan politik. Pejabat-pejabat yang datang ke beliau tujuan hanya untuk menaikan citra dan image. Jadi gak ada yang spesial kalau Jokowi jenguk. Dia lagi pencitraan, mungkin Cak Nun gak mau ditemui karena ini," ujar akun @kamalo***.