kievskiy.org

Panji Gumilang Pemimpin Al Zaytun Punya 360 Rekening, Terima Dana dari Gubernur NII

Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyebutkan uang masuk ke rekening pemimpin Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, yang nama pengirimnya "Gubernur NII". Mahfud mengatakan, transaksi tersebut sangat mencurigakan.

Oleh karena itu, pemerintah akan fokus menindak dugaan pencucian uang yang dilakukan Panji Gumilang. Mahfud mengatakan, Panji Gumilang memiliki 360 rekening bank dengan 145 di antaranya telah dibekukan. Pembekuan itu dilakukan pada dua hari yang lalu.

"Kalau kami tindak pidana pencucian uang, pengumpulan uang yang diduga secara ilegal menurut saksi-saksi dan pelakunya kemudian disamarkan seakan-akan menjadi uang halal," kata Mahfud MD.

"Ada uang-uang masuk ke situ sangat mencurigakan. Uang tersebut juga dikeluarkan secara sangat mencurigakan. Kami menemukan 295 sertifikat tanah hak milik (SHM). Dari 295 SHM tersebut dibagi beberapa nama yaitu atas nama Panji Gumilang, anak, dan istrinya," ujar Mahfud MD lagi.

Baca Juga: STNK Akan Dipasangi Chip, Polisi: Tunggu Tanggal Mainnya

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Ada juga dana yang pengirimnya namanya Gubernur NII. Masuk uang ke situ. Nah itu semua yang seperti itu, tanahnya juga ada 1.300 hektare sudah kami temukan. Dalam sehari 295 sertifikat yang dicurigai juga itu berasal dari kekayaan yayasan yang masuk ke pribadi," ucap Mahfud MD pada Rabu, 12 Juli 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Klarifikasi PBSI Soal Curhat Viktor Axelsen Belum Terima Uang Hadiah Indonesia Open 2023

Transaksi mencurigakan tersebut telah dilaporkan ke polisi. Terkait dugaan penyimpangan ajaran, pemerintah menyerahkannya kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Mahfud MD memastikan pemerintah tidak akan membubarkan Al Zaytun karena itu akan menjadi preseden buruk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat