PIKIRAN RAKYAT - Layanan pengelolaan sampah elektronik gratis diberikan Pemerintah DKI Jakarta untuk warganya. Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebutkan sampah elektronik harus dikelola dengan benar.
Sampah elektronik bisa berdampak buruk jika tidak dikelola dengan benar. Kandungan racun dan logam berat akan berefek buruk bagi keseimbangan alam dan kesehatan manusia.
"Pengelolaan sampah spesifik dan turunannya, mungkin baru di Jakarta yang mengawalinya. Di daerah lain belum ada regulasinya," ujar Asep Kuswanto pada 12 Juli 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
"Semoga langkah ini bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Batal ke Pasar Soreang padahal Pedagang Ingin Kondisi Pasar Sehat Banjaran Ditinjau
Sepanjang tahun 2021, DLH DKI mencatatkan laporan total volume atau berat sampah elektronik yang mencapai 75,63 ton per hari.
Timbunan sampah bahkan sangat mungkin meningkat hingga 20 persen alias 90,23 ton per hari pada 2045.
Pemprov DKI Jakarta mendelegasikan pengelolaan sampah elektronik gratis bagi warga kepada PT Citra Asia Raya (CAR).
Sampah elektronik dapat dibedakan menjadi 6 jenis. Pertama, peralatan rumah tangga yang terbagi dalam penanak nasi elektrik, setrika, dan vacuum cleaner.