PIKIRAN RAKYAT - Eks penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Novel Baswedan, menilai berbagai permasalahan di KPK tidak bisa selesai dengan hanya minta maaf. KPK sedang disorot karena berbagai permasalahan di internal lembaga antirasuah itu.
Mulai dari terendusnya pungutan liar (pungli) di Rutan KPK, tindakan asusila terhadap istri salah satu tahanan KPK, hingga Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga membocorkan dokumen rahasia Kementerian ESDM.
"Saya, mungkin atas nama pimpinan, mungkin juga atas nama lembaga menegaskan bahwa KPK meminta maaf kepada masyarakat Indonesia bahwa ternyata KPK juga kebobolan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Permintaan maaf tersebut dikomentari Novel Baswedan. "Ini yg dimaksud kasus Firli? Siapapun yg korupsi di KPK, hrs diusut tuntas. Kalo KPK mau, silahkan diproses scr jujur," kata Novel Baswedan.
Baca Juga: Klarifikasi Mario Teguh Usai Dituduh Lakukan Penipuan Rp5 Miliar
"Bila tdk, lapor ke penegak hukum lain. Jgn bicara akan ditindak tegas, tp diam saja, minta maaf lalu kasus ditutup/hanya diproses etik," ujar Novel Baswedan.
Dikatakan lebih lanjut oleh Novel Baswedan, pegawai KPK bisa ikut melakukan tindak korupsi apabila kasus di level pimpinan tidak diusut tuntas. Baginya, permintaan maaf saja tidak cukup untuk menyelesaikan perkara yang ada.
"Kalo kasus2 Korupsi dilevel Pimpinan KPK tdk diusut tuntas, akan jadi contoh bagi pegawai utk berani berbuat korupsi juga. Kalo sdh begitu rusak KPK nya, tdk selesai hanya dgn minta maaf. Apa Pimp KPK anggap banyaknya kasus korupsi di KPK adl wajar?" ucap Novel Baswedan dari akun Twitter miliknya pada 13 Juli 2023 yang dikutip Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Namanya Dicatut Pendukung Ganjar Pranowo, ICW Bantah Keras: Seolah Kami Mengapresiasi
