kievskiy.org

Luhut Pandjaitan Sebut OTT KPK Tidak Pantas Dibanggakan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. /Pikiran Rakyat/Vidya Elfa Safhira

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami kemajuan. Tolok ukur yang digunakan Luhut Pandjaitan adalah mulai berkurangnya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.

"Penindakan menurun karena sistemnya makin bagus, orang tidak bisa korupsi, tidak bisa mencuri, kan bagus," kata Luhut Pandjaitan pada Selasa, 18 Juli 2023.

"Kalau enggak ada OTT, lebih bagus. Artinya, pencegahannya lebih baik," ujar Luhut Pandjaitan lagi.

Bagi Luhut Pandjaitan, OTT tidak layak dibanggakan. Pasalnya, OTT yang marak justru mengindikasikan maraknya celah korupsi.

Baca Juga: Bagaimana Masinis KA Brantas Bisa Selamat? Kondisinya Usai Insiden Tabrak Truk di Semarang Terungkap

"OTT tidak seharusnya menjadi kebanggaan, karena itu justru menunjukkan indikasi adanya celah korupsi," ucap Luhut Pandjaitan dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Kasus Korupsi Besar pada 2023

Pada 2023, ada sejumlah kasus pencurian uang rakyat yang ramai dibicarakan. Kasus pertama adalah korupsi yang dilakukan eks Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Sejumlah drama yang mewarnai penangkapan Lukas Enembe. Bentrok antara aparat keamanan Papua dan para loyalis Lukas Enembe terjadi. Kini, Lukas Enembe sedang dalam proses penyidikan.

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api KA Brantas di Semarang, KAI Ungkap Kondisi Penumpang dan Minta Maaf

Kasus besar kedua adalah dugaan korupsi dalam pengadaan BTS 4G di Kementerian Kominfo. Eks Menteri Kominfo, Johnny G Plate, menjadi tahanan Kejagung (Kejaksaan Agung) dan berstatus sebagai tersangka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat