kievskiy.org

Surat Terbuka Elite Demokrat ke Luhut usai AHY Disebut Kampungan: Minta Jokowi Copot Moeldoko

Logo Partai Demokrat.
Logo Partai Demokrat. /Dok. Demokrat

PIKIRAN RAKYAT – Simak surat terbuka elite Demokrat, Jansen Sitindaon, berisi 8 tanggapan terkait Luhut Pandjaitan yang menyatakan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) kampungan. Salah satunya berkaitan dengan Moeldoko dan Jokowi.

Pernyataan Jansen Sitindaon tersebut disampaikan lewat akun Twitternya, @jansen_jsp, pada Jumat 21 Juli 2023. Sebelumnya, dikabarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyatakan AHY kampungan berkenaan dengan isu penjegalan Anies Baswedan.

Anies Baswedan yang tengah diusung Partai Demokrat menjadi bakal calon presiden (Capres) diisukan dijegal Moeldoko lewat peninjauan kembali (PK) dalam kasus sengketa partai politik nomor 14 tersebut.

8 tanggapan elite Demokrat

Baca Juga: YLBHI: Pernyataan Luhut Pandjaitan yang Ingin OTT KPK Berkurang, Keliru dan Menyesatkan

Simak selengkapnya:

  1. Saya menghormati Anda sebagai senior di bangsa ini dan yang dituakan di tanah Batak, namun tidak tepat menurut saya kata Anda ini (menyebut AHY kampungan) untuk Ketua Umum kami, Mas AHY. Saya pribadi dan kami kader @PDemokrat — yang selama beberapa tahun ini berjuang mempertahankan partai kami dari rongrongan Moeldoko — sangat terganggu dengan kata-kata Anda ini.

    Lebih baik, karena Anda juga bukan Menko yang mengurusi soal politik dan hukum di negara ini, harusnya tidak usah ikut campur soal ini. Fokus saja Anda soal investasi, Tesla, dll yang jadi bidang Anda. Dimana banyak juga hasilnya yang terasa kampungan;

  2. Soal Moeldoko ini, kami sejak awal sudah meminta ke Pak @jokowi utk mereshuffle Moeldoko. Termasuk saya pribadi selaku kader dan pengurus Demokrat dalam banyak kesempatan tidak pernah jemu meminta itu. Agar pemerintah termasuk Presiden terhindar dari tuduhan macem2. Namun faktanya sampai saat ini dia terus dipertahankan;

  3. Dengan terus membiarkan “begal, copet” atau istilah lainnya yang bermakna tidak punya hak berdasarkan UU Parpol terus bekerja di kabinet, pemerintahan inilah yang sesungguhnya kampungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat