kievskiy.org

Luhut Pandjaitan Sebut Digitalisasi Hilangkan Korupsi, Novel Baswedan: Dibantah OTT Kabasarnas

Novel Baswedan.
Novel Baswedan. /REUTERS REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Novel Baswedan angkat bicara soal pernyataan Luhut Pandjaitan beberapa waktu yang lalu menyinggung kasus korupsi dan digitalisasi. Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengaitkannya dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) baru-baru ini.

Belum lama ini, OTT terhadap Kepala Badan SAR (Search and Resque) Nasional atau Kabasarnas Henri Alfiandi dilakukan KPK. Dikabarkan pria itu tersandung kasus dugaan suap senilai Rp88,3 miliar.

Sementara itu, Luhut Pandjaitan sebelumnya menyatakan digitalisasi bisa menghilangkan korupsi. Hendaknya OTT yang dilakukan lembaga antirasuah tidak sering dilakukan terlebih dibanggakan semua pihak.

Pernyataan Luhut ditanggapi Novel Baswedan

Baca Juga: Jokowi Respons OTT Kabasarnas Dugaan Suap Rp88,3 M: Kementerian Lembaga Terus Kita Perbaiki

Novel Baswedan yang kini menjadi Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri menuturkan pernyataan Luhut dibantah kasus OTT yang menjerat Kabasarnas Henri Alfiandi. Adapun Henri diringkus KPK pada Selasa, 25 Juli 2023.

"Ucapan Pak Luhut bahwa dengan digitalisasi, maka bisa menghilangkan korupsi dibantah oleh OTT kasus Basarnas," kata Novel.

Lewat cuitan akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha, Novel Baswedan mengungkap tindakan ideal dalam melakukan pemberantasan korupsi. Menurut pria 46 tahun itu, perlu aksi secara simultan antara tiga hal.

"Sebagaimana yang sering saya katakan bahwa memberantas korupsi harus dilakukan secara simultan antara Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan secara bersamaan," ujarnya.

Baca Juga: Novel Baswedan Sebut Firli Bahuri Berperan dalam Banyaknya Kebocoran OTT KPK

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat