kievskiy.org

Pramuka Indonesia Masih Tangguh Ikut Jambore Dunia Korea Selatan, Nilai Panas Ekstrem Masih Batas Aman

Peserta Kontingen Indonesia berfoto bersama peserta kontingen negara lain saat mengikuti jambore dunia di Korea Selatan.
Peserta Kontingen Indonesia berfoto bersama peserta kontingen negara lain saat mengikuti jambore dunia di Korea Selatan. /Pramuka Indonesia

PIKIRAN RAKYAT - Kontingen Tanah Air tampaknya masih tangguh untuk mengikuti Jambore Dunia Korea Selatan. Meski negara tetangga, Singapura memilih untuk mundur, 1.500 Pramuka Indonesia masih bertahan mengikuti kegiatan.

Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan bahwa jambore dunia masih batas aman untuk bisa diikuti. Meski, cuaca panas ekstrem melanda negara tersebut.

"Kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Kami selalu intens berkoordinasi dengan KBRI, Kemenpora RI, dan kementerian/ lembaga terkait," tuturnya dalam keterangan resmi, Senin 7 Agustus 2023.

Baca Juga: Sejarah Hari Pramuka Nasional Diperingati Setiap 14 Agustus

Yuniar Ludfi menuturkan bahwa pemberitaan cuaca ekstrem yang muncul cenderung berlebihan dan hal itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Menurutnya, cuaca panas memang sedang melanda Korea Selatan, tetapi sebagai orang yang hidup di iklim tropis bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.

"Dari 1.500 lebih kontingen Indonesia yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik," kata Yuniar Ludfi.

Penyelenggara Lakukan Mitigasi

Dia menyampaikan bahwa penyelenggara jambore dunia telah proaktif melakukan proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara. Jambore dunia telah menyiapkan lima klinik dan satu rumah sakit.

Pada saat ini, tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer. "Panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan terus melakukan upaya mengelola resiko apapun, termasuk dari cuaca panas," ujar Yuniar Ludfi.

Baca Juga: Sejarah Pramuka Indonesia dan Istilah Kepanduan yang Dicetuskan KH Agus Salim

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat