PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menyebut ada sejumlah penyakit yang bisa terjadi saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satunya adalah hoaks atau berita bohong.
Isi informasi dari berita bohong tersebut bisa membuat masyarakat terpecah. Padahal, menurut Mahfud MD, Pemilu merupakan ekspresi demokrasi. Namun, demokrasi bisa menjadi liar dan merusak masyarakat jika tidak ada nomokrasi.
Demokrasi merupakan kedaulatan rakyat. Sementara, nomokrasi adalah kedaulatan hukum.
"Kami akan tegakkan, siapa yang memain-mainkan demokrasi maka nomokrasi akan ditegakkan kepadanya. Tidak bisa atas nama demokrasi orang memecah-belah kehidupan bangsa dan negara kita," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 8 Agustus 2023.
Baca Juga: Jawaban Jokowi Soal Revisi UU Peradilan Militer, Buntut Polemik Penanganan Korupsi Kabasarnas
Selain soal hoaks, penyakit lain yang dimaksudkan Mahfud MD adalah politik uang, yakni membeli dukungan suara. Hal tersebut dapat dilakukan secara borongan maupun eceran.
"Politik uang adalah upaya memenangkan pemilu melalui pembelian dukungan," ujarnya.
Menurutnya, beli suara secara borongan bisa dilakukan melalui botoh atau pejabat di tingkat desa, kecamatan, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia mengingatkan bahwa anggota KPU juga berada sampai ke daerah.
"Banyak di KPU meski sudah independen, karena KPU bukan hanya di Jakarta. Itu ada sampai ke daerah bahkan tingkat TPS itu orang KPU semuanya," ucapnya.