PIKIRAN RAKYAT – Meta, perusahaan yang menaungi Facebook, mengancam akan memblokir berita dari Indonesia sebagai buntut dari berlakunya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights. Hal itu berkaitan dengan rencana pembayaran mengenai konten berita yang diterbitkan.
Dikabarkan salah satu isi Perpres Publisher Rights tersebut adalah mendorong perusahaan, Meta salah satunya, untuk membayar kepada pihak yang beritanya hadir di platform tersebut. Menurut pihak perusahaan milik Mark Zuckerberg, telah ada diskusi berulang kali dengan pemerintah.
Menurut Meta, tidak ada peluang perpres itu akan berkelanjutan atau berhasil. Meski begitu, koordinasi telah berulang kali dilakukan pihak tersebut dengan Sekretariat Negara, Kemenkominfo, dan Kemenkumham. Hal ini disampaikan Director of Public Policy Meta Rafael Frankel dalam konferensi virtual pada Senin 7 Agustus 2023.
"Kami konsisten memberikan input ke pemerintah terkait regulasi ini ketika regulasi ini tidak berkelanjutan atau pun berhasil,” ujarnya.
Baca Juga: Apa Isi Perpres Jurnalisme Berkualitas? Salah Satunya Bagi Hasil Platform Digital dan Pers
Dampak andai Perpres Publisher Rights tersebut diberlakukan, kata pihak Meta, adalah pemberlakuan pemberitaan dari Indonesia di salah satu produknya, Facebook, seperti yang terjadi di Kanada. Berita yang dibatasi itu utamanya yang berasal dari Indonesia. Meta pun berharap agar Sekretariat Negara mempertimbangkan membatalkan hal itu dan mencari solusi yang tepat untuk semua pihak.
“Itu akan berdampak bagaimana berita akan ditampilkan Facebook, khususnya untuk pelanggan di Indonesia,” tutur Rafael Frankel dalam konferensi virtual tersebut.
“Sama halnya dengan yang kami lakukan di Kanada. Kami benar-benar tidak mau untuk sampai ke fase tersebut,” katanya melanjutkan.
Jokowi minta Perpres Publisher Rights segera disahkan
Baca Juga: Cara Atasi Sengketa Bagi Hasil dalam Perpres Jurnalisme Berkualitas