/photo/2023/06/19/509728651.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menaburkan sebanyak 800 kilogram garam di langit Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat polusi Jabodetabek yang kian parah pada musim kemarau.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memulai proses penyemaian pada tanggal 19 Agustus 2023 melalui satu rangkaian penerbangan. Penyemaian awan ini berlangsung hampir selama 2 jam, mulai pukul 14.15 hingga 16.00 WIB, dengan melakukan penaburan garam pada ketinggian antara 9000 hingga 10.000 kaki.
Budi Harsoyo, Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN, menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama pelaksanaan TMC dilakukan untuk mengurangi polusi udara di wilayah Jabodetabek. Operasi TMC ini berpusat di Posko yang berlokasi di Bandara Lanud Husein Sastranegara Bandung.
“Sabtu kemarin sudah dilaksanakan satu sorti penerbangan dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat,” kata Budi Harsoyo menjelaskan.
Baca Juga: KPK Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI di Kemnaker
Budi menyebutkan bahwa upaya TMC adalah metode mengurangi polusi udara yang telah diimplementasikan di beberapa negara seperti Cina, Korea Selatan, Thailand, dan India.
Namun, di Indonesia, TMC baru pertama kali diterapkan di wilayah Jabodetabek. Menurut Budi, satu cara yang lebih efektif untuk mengurangi polusi di suatu area adalah dengan membiarkan hujan menghilangkannya. Jika metode ini tidak mungkin, TMC bisa digunakan untuk mengganggu stabilitas atmosfer sebagai alternatif.
“Ini yang akan kita ganggu, dibuka ibaratnya, sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas,” tuturnya.
Bagaimana Garam Memodifikasi Cuaca