kievskiy.org

Pertalite Lenyap 2024! Pertamina Bocorkan Penggantinya

Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc. /MUHAMMAD ADIMAJA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - PT Pertamina (Persero) akan menghilangkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite mulai tahun depan, tepatnya 2024. Rencana itu dibeberkan oleh sang Direktur Utama (Dirut), Nicke Widyawati.

Dia menuturkan, rencana 'melenyapkan' Pertalite dari daftar BBM di SPBU pelat merah itu sesuai dengan program yang telah dimulai sejak 2 tahun lalu. Program Pertamina tersebut diberi nama 'Langit Biru'.

Program pertama dari 'Langit Biru' adalah meniakkan BBM subsidi dari RON 88 atau Premium menjadi RON 90 atau Pertalite. Kemudian pada 2024, program tersebut akan dilanjutkan dengan menghilangkan Pertalite.

Baca Juga: Di Hadapan Menkes, Anggota Komisi IX DPR Beri Usul Atasi Polusi Jakarta: Ngundang Pawang Hujan Dulu

"Nah ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana adalah program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92," kata Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Dirut PT Pertamina, Rabu 30 Agustus 2023.

"Karena aturan KLHK itu menyatakan octan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91," ucapnya menambahkan.

Oleh karena itu, hilangnya Pertalite dari daftar BBM pelat merah dinilai sesuai dengan peratturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut. Baik dari sisi lingkungan hingga rencana penurunan impor BBM.

"Jadi ini sudah sangat pas dari sisi, satu, aspek lingkungan bisa menurunkan karbon emisi. Kedua, mandatori bio etanol ini bisa kita penuhi, dan yang ketiga, kita menurunkan impor gasoline," ujar Nicke Widyawati.

Baca Juga: Damai dengan Panji Gumilang dan Batal Digugat Rp1 Triliun, Anwar Abbas: Tua-Tua Masa Bertengkar?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat