kievskiy.org

Rp22 M Kerugian Korban Love Scamming WN China di Batam, Motif Pemerasan lewat VCS

Ilustrasi love scamming.
Ilustrasi love scamming. /Pixabay/Amrothman

PIKIRAN RAKYAT – Total kerugian korban sindikat kasus penipuan berkedok asmara alias love scamming, di Batam, Kepulauan Riau, mencapai Rp22 miliar. Modus video call sex (VCS) dibongkar pihak kepolisian yang menangani kasus, yaitu Polda Kepulauan Riau (Kepri).

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkap bahwa pelaku maupun korban, semuanya merupakan warga negara asing (WNA).

“Kerugian para korban ini nilainya sampai Rp22 miliar kalau ditotal,” kata Pandra, dalam keterangannya, Sabtu, 2 September 2023.

Dia melanjutkan, sindikat pelaku beraksi dengan modus pemerasan lewat VCS. Caranya, para pelaku menyebarkan link secara acak di media sosial. Korban yang terjerat dan kadung mengeklik link selanjutnya diarahkan untuk VCS.

Baca Juga: Iwan Setiawan Dilantik Jadi Bupati Bogor Definitif, Ridwan Kamil: Gunakan Kewenangan dengan Berani

“Begitu kita buka (link-nya karena) penasaran, begitu dibuka ada wajah kita, itu langsung di-capture,” ujar Pandra.

Pelaku menyimpan capture atau tangkapan layar wajah korban sehingga seolah-olah korban tengah melakukan VCS atas dasar suka sama suka. Gambar itu lantas digunakan pelaku untuk memeras korban, yang kebanyakan warga asing.

Sebelumnya, sindikat pelaku tindak pidana love scamming di Komplek Cammo Industrial Park Simpang Kara, Kepulauan Riau, Selasa, 29 Agustus 2023 berhasil dibekuk polisi. Ada sebanyak 88 pelaku yang sudah diamankan tim polisi gabungan Polri-Polisi China.

Khusus untuk misi penangkapan ini, Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) menggandeng Ministry of Public Security of Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dalam program join operation.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat