PIKIRAN RAKYAT – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sempat mengumumkan rencana bergabung dengan koalisi besar pada Pilpres 2024. Rencana tersebut diungkap pada 4 April 2023.
Namun hingga kini, arah koalisi PSI belum terlihat. Usai petinggi Partai Gerindra mengklaim PSI akan segera merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto pun, elite partai belum juga buka suara.
Usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan pada Senin, 4 September 2023 malam, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie membeberkan kondisi terkini partainya. PSI enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk konsestasi politik 2024.
“Kalau bicara soal pemilu, pesannya Pak Jokowi masih sama. Ojo kesusu, ini masih banyak di dunia persilatan politik, ada banyak manuver-manuver yang akan terjadi, akan banyak drama-drama sinetron yang akan terjadi, jadi kita amati dulu saja,” tuturnya.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Kritik agar Tak Manipulatif dan Otoriter
Merespons dinamika politik saat ini, PSI memutuskan untuk netral. Grace mempercayakan keputusan kepada dewan Pembina dan DPP PSI dalam menentukan dukungan.
“Ojo kesusu, PSI netral dulu sampai situasinya menjadi lebih jelas,” ujarnya.
Empat Rekomendasi DPW
Dalam acara kopi darat nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa, 22 Agustus 2023, Grace sempat menyampaikan empat rekomendasi dewan pimpinan wilayah (DPW) PSI terkait arah dukungan partai pada Pilpres 2024, di antaranya: