kievskiy.org

PDIP Dinilai Punya Lumbung Suara di Warga NU, Berimpit dengan PKB dan PPP

Logo PDIP.
Logo PDIP. /Dok PDIP

PIKIRAN RAKYAT - PDIP dinilai memiliki lumbung suara tersendiri dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut bersumber dari jejak historis PDIP dan NU. 

Peneliti BRIN Siti Zuhro mengatakan, NU dan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Presiden Pertama RI Soekarno pada 1927 memiliki keterkaitan satu sama lain.

"Jangan lupa, sebetulnya mengapa NU dan PNI dulu kala diteruskan dengan PDIP, PKB dan PPP dapat bekerja sama? Mereka itu punya ceruk dukungan yang berimpit, jadi warga NU itu tidak asing dengan PNI," ujar Siti kepada wartawan di Jakarta pada Kamis, 7 September 2023.

Menurutnya, sebelum menjadi partai berlambang banteng moncong putih seperti saat ini, PDIP berawal dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang dibentuk pada 10 Januari 1973. 

Baca Juga: Dua Pekan Terakhir, Polisi Amankan Puluhan Tersangka Pelaku Curanmor di Bandung

Partai tersebut dibentuk dari partai gabungan PNI dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

Dalam survei Litbang Kompas pada Mei 2023, menunjukkan bahwa PDIP merupakan partai yang paling banyak dipilih oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas PDIP di kalangan NU juga meningkat dari 19,9 persen pada Januari 2023 menjadi 22,6 persen pada Mei 2023.

Siti mengatakan, PDIP tak perlu berbuat banyak dalam meraup suara warga NU. Kendati demikian, ia tak memungkiri PDIP pasif dalam melakukan kerja sama politik dengan partai lain. 

Baca Juga: Ribuan Kepala Keluarga di Ciamis Butuh Air Bersih, Ada yang Gunakan Air Sungai untuk Memasak

Hal ini terlihat dari PKB yang tak bersama PDIP dalam Pilpres 2024. Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa dapat mengajukan bakal calon presiden (capres) pilihannya tanpa perlu melakukan kerja sama politik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat