kievskiy.org

Fraksi Rakyat Ultimatum Jokowi Batalkan Proyek Pulau Rempang: Lagi-Lagi Demi Investasi, Rakyat Dihabisi

Bentrok aparat dengan warga di Pulau Rempang.
Bentrok aparat dengan warga di Pulau Rempang. /Instagram/@bersihkanindonesia dan Antara/Yude

PIKIRAN RAKYAT - Koalisi Masyarakat Sipil Fraksi Rakyat Indonesia mendesak Presiden Jokowi untuk menghentikan proyek Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Pasalnya, proyek tersebut dinilai merugikan warga setempat, hingga terjadinya bentrok dengan aparat.

"Kami mendesak Presiden Jokowi untuk menghentikan dan membatalkan rencana pembangunan Kawasan Rempang Eco City, tidak sekadar mengeluarkannya sebagai program Strategis Nasional," katanya, Kamis 7 September 2023.

Selain itu, mereka juga mendesak Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) untuk segera menarik personelnya dari Pulau Rempang. Selain itu, personel yang melakukan kekerasan diminta untuk dihukum.

Baca Juga: Masinton Pasaribu Kritik KPK Baru Panggil Cak Imin soal Perkara 2012: kalau Ada Kasus, Diaudit, Bukan Ditabung

Aparat gabungan terlibat bentrok dengan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Permasalahan dipicu oleh warga yang masih belum setuju dengan adanya pengembangan kawasan, karena merupakan kampung adat masyarakat Melayu.

Petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP datang ke Pulau Rempang untuk proses pengukuran. Aparat TNI-Polri melakukan penjagaan saat proses untuk pengembangan kawasan oleh BP Batam itu dilaksanakan pada Kamis 7 September 2023.

Keributan pecah pada saat petugas gabungan tiba di lokasi. Akibat keributan tersebut, petugas terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi yang tidak kondusif.

Tidak hanya itu, mereka juga mengamankan enam orang warga yang dituding sebagai provokator. Padahal, orang-orang yang diamankan hanyalah warga yang berusaha mempertahankan ruang hidup mereka.

"Kami mendesak Kapolda Kepulauan Riau untuk segera menarik personel kepolisian dari Pulau Rempang, membebaskan masa aksi, dan menghukum personel yang melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap warga," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat