PIKIRAN RAKYAT – Sindikat pembuat film porno meraup keuntungan besar setelah membuat 120 judul sejak awal 2022 lalu. Selama setahun beroperasi, sindikat tersebut mengantongi untung mencapai Rp500 juta.
Hal itu tak lain karena tingginya minat pengguna, hingga ditetapkannya tarif berlangganan bagi pengguna. Nominal biaya untuk berlangganan dipatok dengan harga yang berbeda-beda tergantung berapa lama pelanggan akan berlangganan.
Paling murah, pelanggan harus membayar Rp50 ribu untuk mengakses film porno. Pelanggan yang berlangganan 1 hari membayar Rp50 ribu, paket 1 minggu sebesar Rp150 ribu, paket 1 bulan membayar Rp250 ribu, dan 1 tahun membayar Rp500 ribu.
“Adapun jumlah keuntungan yang telah didapat tersangka selama kurang lebih 1 tahun beroperasi, dimulai di awal tahun 2022, itu sudah sekitar Rp500 juta, dan telah juga diwujudkan dalam bentuk beberapa aset yang kita juga lakukan penyitaan pada saat upaya paksa penggeledahan maupun penangkapan yang dilakukan tim penyidik,” kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Baca Juga: Sering Restart HP, Apakah Bisa Merusak Perangkat?
Rumah produksi tersebut awalnya beroperasi dan membuat film horor dan komedi. Namun kini mereka memproduksi film porno dan mengunggahnya di website ilegal seperti kelasbintangg.com, togefilm.com, dan bossinema.com.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengamankan 5 orang yang terlibat dalam produksi film porno tersebut. Adapun lima orang yang jadi tersangka antara lain I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Ada 17 pemeran
Dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian, terdapat 12 orang perempuan dan lima orang pria yang jadi pemeran dalam video porno tersebut. Salah satu pemeran diduga adalah selebgram Siskaeee.
Namun saat ini 17 orang tersebut akan diperiksa dan berstatus menjadi saksi. Para pemeran mendapat honor yang beragam. Paling sedikit adalah Rp10 juta dan paling mahal adalah Rp15 juta, tiap judul film.