PIKIRAN RAKYAT – Dokter Tifa memang sangat getol mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia, di akun media sosial pribadinya. Dia bahkan pernah menyindir soal utang Indonesia yang meningkat pesat pada 2022 lalu.
"Per November 2022, Hutang RI Rp 7,496,7 Triliun. Selama 8 tahun 2014-2022, penambahan hutang sebanyak Rp 1,9 Triliun per hari. Dg Pendapatan per kapita hanya USD 4,349.171 hutang itu berat sekali. Yg bilang aman hanya Bu Menkeu,” kata Dokter Tifa di Twitter pada 6 Desember 2022.
Pernyataan Dokter Tifa tersebut langsung dibalas oleh Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Prastowo Yustinus. Anak buah Sri Mulyani itu langsung menyajikan data yang membantah tudingan sang doketr.
Dalam cuitannya, Prastowo menyebut bahwa khalayak internasional juga menganggap utang Indonesia masih di tahap aman. Bahkan utang yang diambil sudah diperhitungkan dengan matang.
Baca Juga: Cara Hilangkan Kantong Mata, 4 Olahan Kentang Ini Bisa Dimanfaatkan
"Pertama saya jelaskan dulu kenapa Indonesia harus berutang. Jadi untuk mengejar kemajuan negara lain, menciptakan akselerasi pembangunan nasional, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif," kata Prastowo Yustinus.
Prastowo menyebut Kementerian Keuangan (Kemenku) selalu berpedoman pada UU 17/2003. Yang mana mengamantkan rasio utang Pemerintah adalah maksimal 60 persen dari PDB.
Anak buah Sri Mulyani tak menampik jika rasio utang Indonesia sempat meningkat saat pandemi Covid-19. Namun hal itu sudah teratasi dan perekonimian di Indoensia kembali bangkit.
“Konsekuensi pelebaran defisit membuat rasio utang jg meningkat dari semula 30,2% pada tahun 2019 menjadi 38,36% pada Okt'22. Namun Pemerintah mampu menahan pemburukan, sehingga pertumbuhan ekonomi kembali positif. Secara rasio pun jg masih aman, jauh di bawah batas 60% PDB,” ujar Prastowo, dikutip dari Twitter @prastow, 15 September 2023.