kievskiy.org

Indonesia Masih Menunggu Maroko Buka Diri Terima Bantuan Pascagempa

Bangunan-bangunan bersejarah di Marakesh Maroko rusak parah akibat gempa.
Bangunan-bangunan bersejarah di Marakesh Maroko rusak parah akibat gempa. /REUTERS/Abdelhak Balhaki REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Gempa dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat, 8 September 2023 lalu. Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,8 dan berpusat di Marrakesh tersebut turut dirasakan masyarakat di Provinsi Al Haouz, Ouarzazate, Marrakesh, Azilal, Chichaoua, dan Taraoudant.

Per Rabu, 13 September 2023, jumlah korban gempa Maroko yang tewas mencapai 2.901 jiwa. Sedangkan sebanuak 5.530 orang mengalami luka-luka, mulai dari luka berat dan luka ringan.

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Maroko kemungkinan masih terus bertambah. Hal itu karena proses evakuasi dan penyisiran puing-puing gempa masih terus dilakukan oleh tim.

Saat ini Indonesia belum kunjung mengirimkan bantuan ke Maroko. Bukannya tak ingin, Indonesia masih menunggu aba-aba dari pihak Maroko.

Baca Juga: Fuji dan Asnawi Mangkualam Dikonfirmasi Pacaran, Netizen Diminta Stop Ganggu Hubungan Mereka

Sejauh ini Maroko hanya menerima bantuan dari beberapa negara yang secara khusus diminta pemerintah Maroko. Namun Indonesia masih belum diminta oleh pemerintah Maroko.

“Kalau sudah ada permintaan, pasti kita berikan. Indonesia punya tradisi selalu termasuk negara pertama yang membantu saudara-suadara, sahabat kita,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.

Gempa terbesar yang pernah terjadi

Gempa yang melanda Maroko pada 8 September 2023 disebut sebagai gempa terbesar di negara tersebut, setelah puluhan tahun silam. Sejak tahun 1900 tercatat ada 9 kali gempa dengan kekuatan sekitar magnitudo 5.

Bahkan kekuatan gempa sebelumnya lebih kuat dalam jarak 500 kilometer setelah kejadian ini. Tak ada satupun gempa yang memiliki magnitudo lebih dari 6.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat